Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meredam Gejolak Stres dan Beban Kerja dengan Merajut

Kompas.com - 22/04/2014, 10:30 WIB
Kontributor Female, Agustina

Penulis


KOMPAS.com – Hobi memiliki “sejuta” manfaat, bisa sebagai sumber pengetahuan, mengasah keterampilan, serta menciptakan aktivitas baru atau bahkan inspirasi untuk membuat bisnis yang dapat menunjang hidup di masa depan.

Salah satu hobi yang sudah lama ditinggalkan oleh generasi muda masa kini adalah merajut. Melihat perkembangan teknologi dan kehidupan yang bergerak instan, rasanya tidak janggal jika kegiatan ini tak dianggap menarik oleh para penerus bangsa yang lebih memilih menghabiskan waktu depan gadget mereka.

Namun, bagi Anda yang sempat mempelajari teknik merajut saat masih sekolah dulu, tentu sedikit-sedikit masih ingat mengenai manual dasar merajut. Namun, bukan bagaimana cara merajut yang baik yang akan dibahas kali ini, melainkan manfaat positif yang akan Anda peroleh dari merajut.

Menurut hasil penelitian Cardiff University, seperti dikutip dari Readers Digest menyebutkan bahwa merajut dapat meningkatkan konsentrasi dan ketajaman otak, memperbaiki koordinasi gerak tangan dan mata, dan menambah kemampuan matematis serta logis seseorang.

Ternyata, kegiatan menyesuaikan ukuran besar dan panjang kain atau benda yang akan dirajut dengan benang, secara tidak langsung merangsang otak kita untuk berpikir dan berhitung.

Selain itu, merajut dapat dijadikan terapi pemulihan nyeri kronis, gangguan perkembangan dan peningkatan aktivitas motorik pada anak-anak. Bahkan, kegiatan ini termasuk salah satu yang disarankan oleh para ahli untuk merawat pasien trauma.

“Merajut membuat hati dan perasaan jadi tenang. Anda jadi memiliki tujuan. Melatih diri untuk membuat rencana. Alhasil, stres lambat laun berkurang,” jelas Gary Scholar, Consultant, Health&Wellness Consultant and American Hospital Association.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com