KOMPAS.com – Sebuah studi yang dilakukan secara acak selama 20 tahun dan melibatkan 10.623 partisipan, menemukan jumlah ayah muda yang mengalami gejala depresi pasca istri melahirkan meningkat hingga 68 persen.
Temuan yang dipublikasikan dalam National Longitudinal Study of Adolescent Health ini,menyebutkan bahwa para ayah muda dikisaran usia 25 tahun mengalami depresi ketika awal-awal tahun kelahiran anak mereka.
Mengenali gejala depresi
Depresi pada orangtua, baik ayah dan ibu, dapat mempengaruhi tumbuh kembang bayi. Maka dari itu, untuk pencegahan, Anda harus mengenali gejala awal depresi. Seperti dikutip dari GalTime, berikut beberapa “sinyal” yang menunjukkan seorang ayah sedang mengalami depresi:
Memiliki anak adalah impian semua orangtua baru. Ekpektasi, rasa bahagia yang memuncak, dan sukacita menyambut kehadiran sang buah hati, ternyata dapat menyerap energi seorang ayah baru sehingga menimbulkan rasa letih dan kekhawatiran.
Mendeteksi stres pada ayah tidak semudah pada ibu. Penelitian yang dilansir di DailyMail menyebutkan bahwa satu dari sepuluh ayah dilaporkan merasa tertekan sebelum istrinya melahirkan. Kondisi tersebut terus berlanjut hingga bayi berusia 12 minggu. Meskipun tidak semua ayah mengalami persoalan yang demikian, tetapi tidak ada salahnya untuk menerapkan tindakan preventif.
Umumnya, para ayah yang “bebas” dari gejolak depresi memiliki banyak sahabat dan hobi untuk mengalihkan tekanan serta beban baru pada pundak mereka. Selain itu, peran istri juga dibutuhkan dalam mengendalikan emosi suami agar merasa tenang dan merasakan bahagia yang utuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.