Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diakui di Dunia, Label Fashion Indonesia Diterima di Dalam Negeri

Kompas.com - 22/05/2014, 10:37 WIB
Wardah Fajri

Penulis

KOMPAS.com - Pengakuan internasional terhadap label fashion lokal memengaruhi keinginan orang Indonesia membeli busana rancangan desainer dari dalam negeri. Karenanya, kiprah desainer Indonesia di pasar mode dunia juga akan menentukan keberhasilannya menggaet lebih banyak pelanggan di kampung halaman.

"Tergantung segmennya, kalau kalangan menengah atas masih melihat apakah label fashion mendapat pengakuan di dunia, disamaratakan dengan brand internasional," kata Diaz Parzada, Creative Director Jakarta Fashion Week saat ditemui di Jakarta.

Sayangnya kesempatan untuk desainer busana berkiprah di tingkat internasional tak selalu mudah didapatkan. Untuk membantu label fashion Indonesia "naik kelas" dan mendapatkan pengakuan dunia, Jakarta Fashion Week bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta British Council memfasilitasi desainer melalui program Indonesia Fashion Forward (IFF).

Tak semua desainer siap
Untuk mengikuti program ini, desainer pun perlu mempersiapkan banyak hal dan membawa bekal yang cukup.

"Kami memfasilitasi kesempatan, ruang, seperti pameran, show untuk para desainer. Para desainer mempersiapkan diri dengan berbagai kebutuhan seperti akomodasi untuk mereka berdagang secara wholesale saat mendapat kesempatan pameran di luar negeri. Biasanya mereka menghabiskan ribuan dollar untuk kesempatan ini," tutur Diaz.

Tak hanya berbekal talenta berwujud koleksi busana atau aksesori berkualitas, para desainer juga harus memenuhi kriteria program.

Tingkat kemampuan dan kesiapan desainer dalam memenuhi kriteria inilah yang banyak menggagalkan sejumlah desainer dalam meraih kesempatan emas ini. Sebagian desainer yang tak memenuhi kriteria gagal mendapatkan akses pengembangan fashion lokal di tingkat internasional.

"Ada rekomendasi yang keluar dari program ini, jadi ada konsekuensi finansial yang harus disiapkan desainer. Mereka harus membiayai kebutuhan pengembangan label fashion mereka," tutur Diaz.

Menurutnya, dari banyak desainer bertalenta yang direkomendasikan oleh dewan mode Jakarta Fashion Week, hanya 30 persen yang siap secara manajemen bisnis dan finansial untuk menjalani program ini.

Diaz mengatakan dewan mode terdiri dari 20 praktisi mode, dari kalangan editor fashion media nasional yang sebagian dari mereka memiliki jaringan internasional. Mereka adalah praktisi mode yang memahami tren fashion dan mampu melihat potensi dari desainer muda Indonesia.

Menurut Diaz, banyak desainer muda bertalenta dari Indonesia, dengan koleksi busana atau aksesori yang berkualitas dan disukai kalangan pengamat mode, namun tak memiliki kesiapan berbisnis fashion secara global.

"Banyak yang belum siap. Ada sekitar 15 persen desainer yang semua editor suka desainnya, mereka juga sudah pernah show di luar negeri tapi struktur bisnisnya belum kuat. Biasanya mereka adalah single fighter yang tidak memiliki tim manajemen dalam berbisnis fashion," kata Diaz.

Sementara para desainer yang siap berbisnis di tingkat internasional, umumnya memiliki struktur bisnis yang jelas bahkan matang, selain memiliki koleksi produk fashion berkualitas. Program IFF biasanya memilih desainer muda Indonesia dari lima kategori produk fashion untuk mendapatkan pengakuan dunia. Mulai kategori Luxury Ready to wear, Premium Ready to wear, Querky Ready to Wear, Moeslem Ready to wear, dan Accessories.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com