Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/06/2014, 14:18 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis

KOMPAS.com - Sejumlah perempuan Indonesia menganggap para supermodel dan aktris dari dunia Barat laksana sosok ideal nan sempurna. Padahal  apa yang terpublikasi dan terlihat di layar kaca hanya sebagian kecil saja. Sebab, realitanya, menurut laporan yang dilansir oleh European Health Interview Survey (EHIS) pada tahun 2011 silam, perempuan Inggris dinyatakan sebagai yang paling gemuk di daratan Eropa.

Obesitas atau kelebihan berat badan yang dialami oleh 16,6 persen perempuan Inggris  ini disebabkan oleh gaya hidup yang tak seimbang antara asupan makanan dan kebutuhan energi. Selain itu, ada faktor lain yang membuat angka di timbangan terus meningkat.

1. Gaya hidup serba cepat
Sarah Wollaston, seorang anggota parlemen Conservative MP mengatakan, obesitas jelas-jelas terkait dengan jumlah kalori yang dikonsumsi. "Makan terlalu banyak buat tubuh menyimpan lemak berlebihan," katanya.

Menurut Wollaston, hal ini terjadi karena adanya kesalahan pemikiran tentang masa pertumbuhan yang diperlukan. "Banyak perempuan berpikir kalau mereka masih dalam masa pertumbuhan. Akibatnya mereka justru menambah besar porsi makanan yang disantap," katanya.

Tak hanya itu, gaya hidup yang serba cepat acap kali membuat mereka sembarang pilih makanan yang dikonsumsi. Wollaston mengatakan, mereka sering memilih jenis makanan yang tak sehat dan buat lingkar pinggang melar.

"Permen, cokelat, atau keripik, mereka santap dalam jumlah yang besar setiap saat. Mereka juga terbiasa untuk mengonsumsi jus buah. Ini sebenarnya sehat, tapi kandungan gula yang tinggi bisa memicu pertambahan lingkar pinggang mereka," katanya.

2. Alkohol
Alkohol sangat lekat dengan gaya hidup masyarakat di negara berat. Hal ini dikarenakan cuaca sekitar yang dingin, dan alkohol dapat menghangatkan tubuh. Namun, yang tak disadari, alkohol mengandung karbohidrat dan gula yang tinggi, sehingga menyebabkan berat badan ikut melonjak.

Sarah Jarvis, Medical Adviser, dari lembaga pendidikan alkohol Drinkaware mengatakan, orang-orang tak menyadari tingginya kalori dalam minuman mereka. "Banyak orang yang mungkin terkejut ketika tahu alkohol murni mengandung tujuh kalori per gramnya. Selain itu, alkohol juga berpengaruh negatif terhadap metabolisme. Daya tubuh membakar kalori menurun, jika tubuh mendeteksi adanya kandungan alkohol. Ini bisa terjadi karena tubuh memiliki prioritas untuk memecahkan alkohol selama penyerapan, sekaligus melepas nutrisi penting," katanya.

Mengonsumsi alkohol dalam jumlah tinggi, membuat tubuh mudah lapar. Nah, untuk mencukupi kebutuhan gizi yang telah dilepas oleh alkohol. Akhirnya, program diet pun gagal.

3. Nyaman dengan tubuh gemuk
Bagi beberapa perempuan Inggris, tubuh gemuk tak dipandang sebagai hambatan atau ancaman kesehatan. Sebab, mereka berpikir, selama masih bisa menjalani hidup seperti biasa, maka tak perlu melakukan perubahan. Bahkan, di Inggris dan Amerika, terdapat sejumlah komunitas perempuan bertubuh besar.

Miranda Cheesman, salah satu komedian menciptakan klub malam untuk perempuan berukuran besar. Dia yakin kalau perempuan bertubuh besar juga bisa terlihat cantik, menjadi inspirasi serta aspirasi banyak orang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com