Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak yang Punya Banyak Piala Belum Tentu Cerdas

Kompas.com - 24/06/2014, 14:08 WIB
Wardah Fajri

Penulis

KOMPAS.com - Kebanyakan orangtua akan merasa bangga dengan banyaknya piala yang dikumpulkan anak karena berprestasi di satu bidang tertentu. Pujian anak pintar pun melekat pada si kecil. Orangtua mana yang tak dibuat senang karenanya.

Sebut saja si kecil selalu menang olimpiade matematika atau lomba menggambar misalnya. Orangtua merasa anak punya potensi di bidang ini, lalu beragam les pun dicarikan untuk mengembangkan satu kemampuan anak ini.

Kalau ini yang terjadi, ada yang salah dengan cara Anda melatih kecerdasan anak. Anak mungkin cerdas dalam bidang tersebut namun belum tentu anak cerdas secara utuh karena kecerdasan lainnya terabaikan.

Ada sembilan kecerdasan dalam diri anak yang harus dilatih setiap hari. Kecerdasan majemuk tersebut antara lain: kecerdasan bahasa, fisik, musik, visual-spasial, logika matematika, interpersonal, intrapersonal, alam, spiritual.

"Ini menjadi fenomena saat ini. Gejala di Indonesia pada umumnya, di Singapura juga. Anak pintar di satu bidang, latihan fokus di satu kemampuan anak saja," kata Inda Helen, Fasilitator Resourceful Parenting Indonesia (RPI) di Jakarta.

Inda mencontohkan kalau sejak kecil anak didukung satu kecerdasan, misal ikut olimpiade matematika, diperkuat lagi dengan les karena sering menang membawa pulang piala, orangtua perlu mencermati kondisi ini.

"Ada delapan kecerdasan lain yang terabaikan kalau hanya fokus ke kemampuan matematika anak," katanya.

Kalau ada kecerdasan yang tidak dilatih, anak tidak memiliki kemampuan lain yang dibutuhkan di masa mendatang.

"Suatu saat anak akan alami titik balik dia akan merasa nothing karena tidak memiliki kemampuan lain yang diperlukan saat itu," tuturnya.

Inda mengatakan di usia tertentu anak harus menghadapi orang lain, tetapi karena kemampuan interpersonal tidak dilatih lantaran terfokus pada kemampuan matematika saja misalnya, maka ia akan kesulitan bersosialisasi.

Jadi jangan merasa puas kalau anak cerdas matematika saja. Kecerdasan, kata Inda, adalah di mana saat anak dibutuhkan dia siap dengan berbagai kecerdasan yang dimilikinya lantaran sudah terlatih sejak dini.

"Cerdas bukan angka. Orangtua jangan menutup mata. Kalau tutup mata berarti tidak siap menjadi orangtua," tutur ibu dua anak ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com