Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/06/2014, 09:52 WIB
KOMPAS.com - Kehamilan semestinya menjadi momen membahagiakan yang membawa mood positif dalam diri ibu. Namun dengan berbagai aktivitas dan tantangan yang harus dijalani ibu hamil, emosi bisa saja terpancing dan amarah bisa meledak.

Jadi, sebaiknya ibu hamil mengindari pemicu amarah dan orang-orang di sekitarnya pun perlu lebih peka untuk menjaga suasana hati ibu hamil selalu positif.

Apa sebenarnya yang terjadi kalau ibu hamil marah?

Jantung akan berdetak lebih kencang, napas menjadi pendek-pendek, otot-otot berkontraksi, dan gerakan usus bergejolak.

Pada emosi yang tinggi, jantung akan memompa darah lebih cepat sehingga oksigen tidak dapat mengalir dengan baik ke seluruh jaringan tubuh. Tubuh akan menjadi siaga dan mengaktifkan beberapa hormon yang menyebabkan kejang dan kontraksi pada kandungan.

Dengan kondisi itu, bila ibu hamil marah kelak bayinya mudah rewel, kelahiran bermasalah, kolik pada bayi, berat badan bayi rendah, mudah waswas, kesulitan belajar di kemudian hari, dan bahkan mudah sekali menangis.

Penelitian menunjukkan, depresi yang dialami wanita hamil dapat mengakibatkan berat bayi di bawah normal, komplikasi kehamilan, keguguran, dan kelahiran prematur.

Jadi, stop marah-marah ya, Ibu.

(Tabloid Nakita/Gazali Solahuddin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com