Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayang Ayu, Antara Karier Film dan Politik (Bagian II - Habis)

Kompas.com - 15/07/2014, 12:02 WIB
Wardah Fajri

Penulis

KOMPAS.com - Percaya diri, mandiri, dan selalu berani mencoba hal baru selagi muda menjadi karakter khas Mayang Ayu Faluthamia. Mayang adalah pemenang Mazaya Movie Hunt, sebuah program kolaborasi Mazaya Cosmetics bersama Hanung Bramantyo, yang sedang mencari bakat muda untuk pemeran film "Hijab".

Menjalani passion
Bermain film meski tak pernah direncanakannya, bagi Mayang tetap menjadi passion sekaligus tantangan baru. Pekerjaannya saat ini sebagai staf ahli anggota DPR Komisi III berbeda dunia dengan apa yang akan dijalaninya saat ini. Beruntung, Mayang memiliki atasan yang memberikan keleluasaan mengembangkan diri.

Mayang bersemangat berkiprah di dunia film tak lepas dari dukungan atasan. Menurutnya, kalau ia diberi keleluasaan melanjutkan S2 di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Jurusan Kesejahteraan Sosial, tak mustahil ia juga mendapatkan keleluasaan mengembangkan diri dengan bakat lain di bidang seni.

"Dunia kerja saya asyik, sesuai passion, dan saya punya kelonggaran waktu untuk melanjutkan S2 mendukung pekerjaan saya," tutur model hijab Kompas Female ini.

Pekerjaannya di DPR ini membuatnya mau tak mau terjun ke politik. Mayang beberapa kali harus ikut berkampanye di daerah pemilihan atasannya. Ia pun mengaku punya ketertarikan terhadap dunia politik.

Kalau punya kesempatan dan modal untuk terjun ke politik, kesejahteraan sosial di tempat tinggalnya di Tangerang menjadi perhatian.

"Tingkat kerawanan bencana di Tangerang, Banten masih tinggi. Diperlukan kebijakan pengurangan risiko bencana yang masuk dalam program sekolah, seperti yang sudah dilaksanakan di Aceh dan Yogyakarta," katanya.

Namun kini, perhatian Mayang masih terfokus pada tantangan baru di dunia film. Mayang tak khawatir menjalankan passion di dunia baru ini. Begitu pun kalau nanti pada waktunya akan terjun ke dunia politik.

Kepribadian yang ulet, percaya diri, mandiri serta pekerja keras menjadi bekal Mayang dalam menjawab berbagai tantangan dalam perjalanan hidupnya.

Sebagai anak sulung, Mayang dididik orangtuanya untuk menjadi contoh bagi adik-adiknya. Kedua adiknya, berusia 21 dan 11 tahun, menjadi motivasi Mayang untuk mandiri. Terekam dalam pikirannya untuk menjadi contoh bagi adik. Ia pun terbentuk menjadi pribadi mandiri.

"Pikiran untuk mandiri sudah muncul sejak kelas 3 SMA. Kalau sudah baligh harus bisa mencukupi kebutuhan sendiri. Pesan papa agar saya menjadi contoh baik bagi adik melekat kuat sehingga saya bisa mandiri," tuturnya.

Kemandirian Mayang terbukti dengan kemampuannya membiayai kuliah sendiri. Mayang yang hobi menyanyi dan menjadi MC pun kerap "manggung" di berbagai tempat. Dari hasil jerih payahnya, ia juga mampu membeli kendaraan pribadi di usia muda.

Baca juga: Bagian I

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com