Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/07/2014, 11:46 WIB
Wardah Fajri

Penulis

KOMPAS.com - Tumbuh kembang anak menjadi perhatian serius para orangtua. Berat badan yang sesuai dengan usia menjadi tolak ukur pertumbuhan anak apakah normal atau kurang. Nah, ketika belajar berpuasa, sebagian orangtua pun merasa khawatir berat badan anak akan mengalami penurunan bahkan anak menjadi lebih kurus.

Orangtua bisa menyingkirkan kekhawatiran ini dengan memastikan anak mengasup makanan bergizi cukup selama sahur dan berbuka puasa. Jadi, semestinya kesempatan belajar berpuasa setahun sekali tak terganggu oleh kekhawatiran semacam ini.

Ines Yumahama Gulardi, Senior Nutritionist Manager Fonterra Brands Indonesia mengatakan latihan puasa pada anak baik beberapa jam, setengah hari atau seharian, perlu memerhatikan pola makan yang memenuhi kebutuhan gizi anak. Apalagi frekuensi makan selama bulan puasa berkurang hanya dua kali, saat sahur dan berbuka puasa.

"Enggak usah takut kurus kalau anak puasa sebulan penuh. Pastikan saja saat berbuka puasa dan sahur, anak makan makanan berkualitas padat gizi. Anak hanya makan dua kali jadi jangan makanan dengan nilai gizi rendah. Makanan harus mengandung kombinasi karbohidrat, protein, serat," kata Ines dalam acara buka puasa bersama Fonterra di Jakarta, Rabu (16/7/2014).

Ines mencontohkan, saat berbuka puasa boleh saja anak makan gorengan tapi pilihkan makanan yang baik gizinya. Misalnya pisang atau ubi goreng. Selain itu pastikan juga anak makan buah dengan variasi menu misalnya dibuatkan smoothies. Pilihan karbohidrat juga bisa divariasikan, antara nasi, kentang, atau ubi. Pastikan ada asupan protein hewani dan nabati setiap kali makan saat sahur dan berbuka puasa.

"Jangan makan mi goreng karena kurang padat gizi," saran Ines.

Selain itu, selama berpuasa kurangi juga aktivitas anak supaya tak banyak kalori terbuang. Pastikan juga anak beristirahat cukup. Asupan susu dan turunannya juga penting untuk membantu menjaga asupan nutrisi seimbang untuk anak.

"Minum susu dua kali saat sahur dan berbuka puasa atau antara waktu itu. Setiap kali minum minimal satu gelas susu lebih kurang 250 ml," tuturnya.

Cara lain yang bisa membantu memenuhi kebutuhan gizi anak selama berpuasa adalah mengganti bahan makanan yang mengandung santan dengan cream. Cream mengandung susu yang dibutuhkan anak untuk pertumbuhannya, utamanya anak di atas usia lima.

Menurut Ines, untuk mengurangi kekhawatiran anak kurus selama berpuasa, orangtua juga perlu menyiasati frekuensi makan. Orangtua tak perlu menambahkan porsi makan anak karena biasanya saat waktu berbuka puasa tiba, perut cepat kenyang dan makanan tak bisa dipaksakan masuk dalam jumlah banyak.

"Sulit kalau mau tambahkan porsi makan karena cepat kenyang, enggak bisa dipaksakan makan. Boleh makan lebih sering. Buka dengan makanan ringan, beri jeda untuk makan malam padat gizi," tuturnya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com