Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset: Busana Warna Senada Dianggap Tidak Trendi

Kompas.com - 30/07/2014, 17:47 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis

KOMPAS.com - Trik padu padan motif dan warna busana selalu berevolusi untuk kemudian menciptakan tren mode yang diimplementasikan oleh banyak wanita.  Namun, sebenarnya gaya warna busana seperti apa sih yang dianggap trendi?

Dulu, sempat merebak tren tabrak warna, atau biasa disebut dengan istilah colorblocking. Namun, tren ini memerlukan kepiawaian dan insting padu padan yang tajam. Sebab, salah memadukan warna, tampilan Anda bisa jadi berantakan dan tak sedap dipandang. 

Oleh karena itu, banyak perempuan yang memilih cara aman, yaitu memadukan warna-warna senada. Salah satu contohnya adalah Syahrini yang beberapa waktu lalu sempat menghebohkan dunia maya dengan busana tudung fatima yang serba kuning mencolok. 

Menurut penelitian yang dilakukan di University of North Carolina, ternyata pemakaian busana satu warna secara menyeluruh, tidak dianggap gaya dan modis. "Busana yang fashionable dan modis maksimal akan dicapai ketika padu padannya tidak terlalu terkoordinasi, atau memiliki perbedaan yang nyata, seperti tren tabrak warna atau motif,” kata Duke dan Carnegie Mellon, sang peneliti. 

Dalam penelitian ini, psikolog meminta 239 responden dari Amazon Mechanical Turk untuk menilai sejumlah foto laki-laki dan perempuan yang menggunakan berbagai busana untuk menentukan kualitas selera berbusana masing-masing.  Para responden melihat adanya banyak kombinasi berbeda dari busana yang dikenakan oleh  subjek dalam foto, mulai yang sewarna, tak beraturan, dan di antara keduanya (tabrak warna, tapi tidak terlalu mencolok).

Para peneliti menemukan bahwa sebagian besar responden, lebih menyukai prinsip Goldilocks. Prinsip ini merupakan sebuah pedoman di mana orang-orang ternyata lebih menyukai dan memilih gaya busana yang seimbang. Ketika mencocokan atau memadukan busana, hampir semua responden lebih suka gaya busana yang tabrak warna, yang tidak terlalu ekstrim. 

Berdasarkan hasil penelitiannya, para peneliti menyarankan para pecinta mode untuk memilih kombinasi warna busana yang tidak sepenuhnya seragam, atau sama sekali berbeda dan bertolak belakang satu sama lain.

Dengan kata lain, kebanyakan orang masih beranggapan bahwa gaya busana terkoordinasi satu warna dari atas ke bawah dan juga busana yang terlalu "tabrakan" bukanlah ciri seseorang yang fashionable. 

"Tentu saja paduan warna busana yang moderat (halus dan tidak terlalu ekstrem), bukanlah satu-satunya kunci untuk menjadi seseorang yang modis. Anda juga bisa memadukan aneka variasi busana dari beragam faktor, termasuk desain, gaya busana, dan cutting-nya," katanya.

Menurut para peneliti, studi ini disebut juga sebagai sebuah pendekatan empiris untuk gaya busana kekinian dan trendi.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com