Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/08/2014, 23:34 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis

KOMPAS.com – Sebagai negara yang terdiri dari ribuan suku bangsa, Indonesia tak diragukan lagi memang kaya akan budaya dan adat istiadat. Salah satunya adalah keindahan wastra nusantara. Namun, sayangnya, tak banyak orang yang mengenal warisan Ibu Pertiwi ini, terutama generasi muda yang terlalu sibuk untuk menggali pengetahuan mengenai kecantikan kain tradisional.  

Memahami kondisi yang demikian, seorang perancang busana dan tekstil, Merdi Sihombing, meluncurkan buku tenun yang mendokumentasikan proses inventaris tekstil Indonesia. Tujuannya, agar di masa depan para penerus bangsa kian familiar dengan warisan wastra tradisional, terutama kain tenun.

“"Buku ini merupakan sebuah jawaban atas kaul (janji) saya di masa lalu. Buku ini juga menjadi sebuah jawaban atas keprihatinan saya karena selama ini yang membukukan budaya Indonesia adalah orang bule," kata Merdi  kepada beberapa media setelah peluncuran bukunya di Palalada, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (12/8/2014).

Bersamaan dengan acara perilisan buku yang berjudul Perjalan Tenun ini, Merdi juga merayakan dedikasinya selama 10 tahun berkarya di ranah mode kain tenun.

Dalam buku setebal 263 halamannya tersebut, Merdi banyak bercerita tentang kekayaan tenun di beberapa daerah di Indonesia, misalnya tenun Sumatera Utara, tenun Baduy, Tenun Alor, tenun Ndao, tenun Kalimantan, dan tenun Papua. Daerah tersebut dipilih karena belum banyak orang yang mengenal kekayaan budaya dan kainnya.

Tak hanya berkisah, desainer kelahiran Medan ini pun menampilkan sejumlah foto kain dan juga busana yang terbuat dari tenun daerah. "Buku ini juga menceritakan tentang proses pewarnaan  alami yang bisa diaplikasikan untuk tenun dan ulos," katanya.

Merdi menceritakan, proses kreatif pembuatan buku ini berlangsung selama 10 tahun. Namun, cikal bakalnya sudah direncanakan sejak awal mula kariernya.

Perjalanan Tenun banyak mengisahkan proses perkembangan tenun dari masa ke masa. Mulai dari sekilas cerita tenun, peran tenun, dan ulos dalam pelestarian budaya, persaingan tenun di internasional, sampai proses revitalisasi dan reinventing ulos.

"Setelah buku ini masih akan ada lagi buku selanjutnya, bahkan rencananya juga akan dibuat filmnya," ujarnya.

Demi memperkenalkan kain tenun dalam lingkup internasiona.Pada tahun 2015 mendatang, Merdi berencana untuk menerbitkan Perjalanan Tenun dalam versi bahasa Inggris.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com