Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memaafkan Picu Rasa Tenang, Mendendam Hadirkan Kegelisahan

Kompas.com - 24/08/2014, 07:00 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

KOMPAS.com – Memang benar, memaafkan perlakuan jahat seseorang terhadap diri kita bukan sesuatu yang mudah dilakukan. Alasannya sederhana saja, kita tak terlahir bukan sebagai malaikat, melainkan sebagai manusia yang tak luput dari sisi buruk dan kurang menyenangkan.

Namun, sesulit apapun itu, Anda harus bisa berusaha menanggapi perilaku jahat seseorang dengan cara paling bijak. Ketika Anda berhasil melakukan hal yang demikian, ini artinya Anda telah “lulus ujian” dan berhasil membuktikan pada diri sendiri bahwa Anda orang yang lebih baik dari si musuh.

Berikut ini beberapa alasan positif mengapa harus memaafkan musuh?

Buktikan Anda lebih baik darinya
Salah satu cara terbaik dalam memenangkan “peperangan” dengan si musuh adalah dengan memaafkan dan melupakan kesalahannya. Selanjutnya, tegakkan kepala Anda dan rencanakan kehidupan di masa mendatang agar lebih baik dari sebelumnya.

Maaf itu menenangkan
Saat Anda terlalu membenci seseorang, ini seperti “meminum” racun untuk diri sendiri. Dengan memaafkan orang tersebut, perasaan dongkol dalam hati bakal berangsur-angsur hilang. Alhasil, hidup lebih ringan dan bahagia.

Diam-diam mengubah perilaku si musuh
Membalas kejahatan dengan kebaikan merupakan pilihan paling “menampar” si musuh. Terapkanlah lalu rasakanlah ketenangan dalam hati atas pilihan berbudi Anda tersebut.

Makna di balik sifat mendendam
Memendam kebencian memiliki dua arti. Pertama, Anda merasa tersakiti dengan perlakuan si musuh tapi Anda enggan untuk mengakuinya. Kedua, Anda memiliki sifat jahatnya dengan si musuh.

Menjadi contoh positif di lingkungan sekitar
Dengan Anda bersikap baik pada musuh Anda, orang-orang sekitar bisa menilai karakter Anda yang sesungguhnya, dan bagaimana sifat jahat si musuh.   

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com