Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/08/2014, 16:43 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

KOMPAS.com — Indonesia dikenal dengan iklim tropis yang acap kali membuat kita merasa kegerahan dan kepanasan. Selain kulit yang cepat berminyak, kulit tubuh pun mudah berkeringat. Alhasil, kita jadi kurang percaya diri dengan aroma diri sendiri.

Salah satu bagian tubuh yang paling mudah berkeringat adalah rambut dan kulit kepala. Nah, untuk mencegah datangnya bau rambut yang kurang sedap, banyak wanita memilih cara dengan menyemprotkan parfum ke rambut. Namun, apakah cara ini sudah tepat?

“Menyemprotkan parfum ke rambut boleh-boleh saja, asalkan parfum Anda mengandung formula khusus yang aman untuk rambut dan tubuh,” ujar Jessica Chor dari CPL Aromas (Far East) Limited pada acara bincang-bincang dengan Sophie Paris di Brance Restaurant, Senopati, Jakarta Selatan, Kamis (28/8/2014).

Jenis parfum yang dapat mengharumkan aroma tubuh dan rambut sudah lebih dulu populer di negara Barat. Namun, menurut Chor, baru-baru ini sudah mulai memasuki wilayah Asia.

Lebih lanjut, Chor menegaskan bahwa penyemprotan parfum ke rambut tidak boleh dilakukan secara sembarang. Pastikan dulu bahwa kandungan dan formula parfum memang aman untuk rambut dan kulit kepala Anda. Jika salah pemakaian, bisa menyebabkan rambut rontok dan alergi kulit kepala.

Menguatkan pernyataan tersebut, Ingga Gloriana, selaku Vice President Cosmetics Sophie Paris, menyarankan menggunakan hair mist (pewangi rambut) untuk mengharumkan rambut. Sebab, produk ini memang dikomposisikan dengan formula zat yang tepat untuk menjaga rambut tetap harum dan lembab.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com