Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/09/2014, 17:00 WIB
Syafrina Syaaf

Penulis

Sumber

KOMPAS.com - Kaki bengkak, stretch marks, dan perut gatal—ada beberapa hal yang tidak bisa hindari para ibu saat mengandung. Namun, rambut rontok dan uban? Kalau yang ini masih bisa, kok. Berikut 5 tips yang akan meyakinkan Mama untuk mengecat rambut saat hamil yang aman untuk si calon bayi.

Tunggu sampai trimester kedua
Dengan kondisi hormon yang meningkat saat hamil, rambut bumil mungkin tumbuh lebih cepat daripada sebelumnya (dan bahkan memiliki tekstur dan warna yang berbeda). Namun demikian,  para ahli menyarankan agar ibu hamil menunggu sampai awal trimester kedua. Mungkin Mama lupa, di dua belas minggu pertama tubuh si kecil tengah mengalami perkembangan besar-besaran: organ-organ mulai membentuk, otot dan pita suara terbentuk, dan dasar kuku serta akar rambut mulai berkembang. Meski tubuh bumil tidak menyerap banyak bahan kimia dari pengecatan rambut (dan tidak ada bukti bahwa bahan-bahan kimia tersebut memang menyakiti bayi Mama), mengapa mengambil risiko?  Jadi tahan dulu ya untuk mengecat rambut saat hamil.

Memilih cara terbaik
Setelah mendapat izin dari dokter untuk mengecat rambut saat hamil, bumil mungkin ingin menimbang-nimbang jenis pengecatan rambut yang akan dijalani.  Mewarnai rambut dengan root touch-up dan root-to-tip dianggap sebagai proses pewarnaan. Ini berarti cat rambut digunakan di rambut dan kulit kepala tempat pori-pori kulit menyerap bahan kimia. Untuk cara lain yang lebih aman, cobalah teknik di mana warna dicat langsung ke batang rambut, seperti misalnya highlights, frosting, dan streaking.

Gunakan pewarna dengan kandungan bahan kimia yang tidak keras
Mengecat rambut saat hamil, pilih jenis pewarna yang aman. Mintalah kepada terapis salon jenis pewarna yang tidak keras, seperti pewarna yang bebas amonia. Jika bumil termasuk tipe DIY, pertimbangkan warna semi permanen—tidak mengandung pemutih, lebih bisa ditoleransi ketimbang pewarna permanen, dan akan hilang perlahan setelah kurang lebih satu bulan.

Pewarna dari tumbuhan atau hena merupakan jenis yang lebih sedikit mengandung bahan kimia, tapi ada baiknya  memperhatikan komposisi di kemasannya sebelum membeli. Beberapa proses yang disebut ”alami” terkadang juga menggunakan banyak bahan kimia.

Ventilasi yang baik dan tetap tertutup
Ketika tiba waktunya untuk memulai pewarnaan, para ahli sepakat bahwa bumil harus mengambil beberapa tindakan keselamatan ekstra. Jika melakukannya di salon, maka mintalah untuk duduk di area yang ventilasinya bagus. Namun, kalau di rumah, bukalah jendela sehingga bisa tetap menghirup udara segar dan uap yang beracun menghilang.

Jika ingin mengecat rambut sendiri, selalu gunakan sarung tangan dan kaos lengan panjang untuk perlindungan ekstra. Ikuti petunjuk yang ada di kemasan dan pastikan untuk mencuci bersih kulit kepala bumil secara menyeluruh setelah selesai. Mengecat rambut saat hamil perlu keamanan ekstra.

Jika memungkinkan, lakukanlah tes di beberapa helai rambut terlebih dulu
Ingatlah bahwa perubahan hormon dapat membuat rambut bumil bereaksi secara berbeda, sehingga bisa jadi tidak mendapatkan hasil yang diinginkan, meskipun sudah menggunakan pewarna yang biasa dipakai. Sebelum mengecat seluruh rambut, cobalah untuk mengetesnya di beberapa helai rambut terlebih dulu sehingga rambut Mama tidak akan berakhir dengan warna biru stabile, kecuali itu memang warna yang Anda inginkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com