Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Bertubuh Tinggi Lebih Cepat Menikah tapi Rentan Bercerai

Kompas.com - 08/09/2014, 11:00 WIB
Kontributor Female, Agustina

Penulis

KOMPAS.com – Tinggi tubuh pria ternyata tak hanya mempengaruhi penampilan mereka saat mengenakan setelan jas, tapi juga bisa memprediksi kelanggengan rumahtangga. Setidaknya begitulah yang disimpulkan oleh sebuah penelitian terbaru di Amerika Serikat.

Melalui pengumpulan data kolektif di Panel Study of Income Dynamics (PSID), seorang socsologist dari New York University, Amerika Serikat, berhasil mempelajari pergerakan dan dinamika 4.500 keluarga dari tahun 1986.

Pada tahun 1986, kategori pria bertubuh pendek adalah mereka dengan tinggi hanya 166 sentimeter. Lalu, pada tahun 2009, kategori pria bertubuh pendek berubah menjadi 170 sentimeter.

Kemudian, kategori pria bertubuh tinggi adalah mereka dengan ukuran 185 sentimeter. Lalu, pada tahun 2009, kategori pria tinggi bergeser menjadi 188 sentimeter.

Penelitian juga menganalisa mengenai latar belakang pendidikan, penghasilan tahunan, dan perbedaan tinggi antara para responden pria dengan pasangan masing-masing. Ditemukan pada tahun 1986,  sebanyak 92,7 persen pria lebih tinggi dari sang istri. Namun, pada tahun 2009 angka tersebut menurun menjadi 92,2 persen.

Menurut hasil penelitian, pria bertubuh pendek cenderung telat menikah, tetapi hanya 32 persen dari mereka yang kemudian memilih bercerai. Mereka memilih menikahi wanita dengan tingkat pendidikan lebih rendah tapi lebih muda.

Pria bertubuh pendek terbilang jarang melakukan pekerjaan rumahtangga, ini merupakan cara mereka dalam menunjukkan sisi maskulinitas. Mereka menutupi “kekurangan” diri dengan bekerja lebih keras untuk mendapatkan pekerjaan dan jabatan bergaji besar.

“Pria bertubuh pendek lebih tangguh dalam mengejar karier. Penghasilan yang tinggi merefleksikan sisi pemimpin dalam keluarga dan simbol kejantanan pria. Itulah cara mereka berkompromi. Mereka lebih memilih bekerja keras untuk mendapatkan uang yang lebih banyak, dibandingkan mengerjakan pekerjaan rumahtangga,” tulis para peneliti.

Selanjutnya, hasil penelitian mengenai pria bertubuh tinggi, umumnya memiliki istri dengan penampilan menarik dan berpendidikan baik atau setara. Pria bertubuh tinggi ditemukan lebih cepat menikah, tetapi berpeluang besar untuk bercerai.

Hal tersebut dikarenakanmereka cenderung menikahi wanita berusia sama atau berdekatan. Oleh karena itu, secara stabilitas emosi terbilang masih fluktuatif. Inilah yang menyebabkan mereka sering bertengkar dan berselisih pendapat dengan istri.

Seperti dikutip Huffington Post, hasil dari penelitian yang berlangsung dari tahun 1986 sampai 2011 ini tak selalu terjadi pada pasangan suami istri. Namun demikian, temuan tersebut bisa membuka perspektif baru mengenai faktor-faktor eksternal yang menyebabkan betapa tingginya angka perceraian yang terjadi beberapa tahun belakangan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com