Gunakan Model di Bawah Umur, Prada Tuai Kontroversi

KOMPAS.com - Rumah mode asal Italia, Prada, tuai kontroversi setelah menampilkan model bernama Roos Abels di Milan Fashion Week 2015 yang berlangsung pekan lalu. Berdasarkan akun instagram Abels, model pendatang baru dari Belanda ini diketahui masih berumur 14 tahun.

Ini bukan kali pertama rumah mode papan atas seperti Prada, menuai kontroversi dengan menampilkan model wanita di bawah umur. Sebelumnya, Hailee Steinfield (14) dan Lindsey Wixon (15), pernah menjadi model pada pergelaran busana serta kampanye komersial  busana Miu Miu.

Kekhawatiran dan maraknya perancang yang mempekerjakan model remaja, membuat Council of Fashion Designers America (CFDA), yang merupakan komunitas sekaligus organisasi perancang busana di Amerika Serikat, merilis peraturan melarang desainer dan label ritel menggunakan model di bawah umur.

Apabila mereka memperkerjakan model berusia belia, maka mereka wajib menaati sejumlah aturan, beberapa di antaranya pembatasan jam kerja dan mengakomodasi tutor untuk membantu mereka mengerjakan tugas sekolah.

''Jika model dibawah usia 18, berarti mereka hanya melakukan satu atau dua show maksimal per-musim. Tentunya hal tersebut tidak membuat mereka bolos sekolah, lagipula mereka juga didampingi orang tua, dan resmi mendapatkan izin dari sekolah serta semua dokumen legal yang diperlukan, saya tidak melihat ada yang salah,” jelas Bruno Pauletta, CEO dari Brave Models Milan, agensi model yang mempromosikan Abels pada The Independent.

Salah satu supermodel tersohor yang mengawali karier di usia sangat muda, Kate Moss, juga menyayangkan mengapa Prada mempekerjakan model di bawah umur dan melanggar sejumlah aturan CFDA. Moss secara singkat mengisahkan bahwa saat usianya baru 17 tahun dan harus berpose seksi bersama model pria dengan rentang usia yang jauh, benar-benar membuatnya tak nyaman.

''Aku merasa sangat tak nyaman ketika berumur 17 atau 18 tahun, bekerja bersama dengan Marky Mark dan Herb Ritts untuk Calvin Klein. Aku merasa itu bukan diriku. Rasanya tidak benar, saat itu aku harus duduk mengangkang dengan pria dewasa. Namun, mereka terus berkata “Jika kau  tidak melakukannya, mereka tidak akan pernah memperkerjakanmu lagi”. Jadi aku mengunci diriku di toilet, menangis sendiri, kemudian keluar, dan menyelesaikan tanggung jawab sebagai model,” kisahnya.