Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/09/2014, 10:17 WIB
Budi Suwarna,
Hamzirwan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Secara umum, para pengelola Rumah Sakit Bedah Plastik BK sangat suka dengan pasien dari Indonesia. Direktur Pemasaran BK Nancy Heo menuturkan, satu pasien Indonesia yang puas dengan hasil operasi pasti akan datang kembali bersama 10 pasien baru.

”Mereka biasa datang berkelompok. Pernah ada satu rombongan terdiri dari anak, ibu, dan neneknya sekaligus. Semuanya ingin operasi plastik,” kata Nancy.

Jumlah pasien dari Indonesia juga cukup lumayan. Agustus lalu, BK mendapat 20 pasien. Oktober nanti, kata Nancy, sudah ada 25 orang Indonesia yang mendaftar operasi plastik. Umumnya mereka datang dari Surabaya dan Jakarta.

Selain klinik kecantikan, pebisnis kosmetik juga menikmati keuntungan dengan meledaknya K-Pop. Di pusat perbelanjaan seperti Dongdaemun dan Myeong-dong, kita dengan mudah menemukan turis asing memborong aneka krim perawatan kulit. Di antara mereka ada seorang perempuan muda Indonesia yang membeli 30 tube krim wajah.

”Ini untuk oleh-oleh teman-teman saya. Di sini murah. Kalau sudah masuk Indonesia, bisa dua kali lipat harganya,” kata perempuan berambut indah itu yang tidak mau disebutkan namanya. Ia mengaku mengenal kosmetik Korea gara-gara K-Pop.

Sadar bahwa citra artis Korea mendorong turis datang ke negeri itu dan belanja kosmetik, toko-toko kosmetik di sana rajin memajang foto selebritas terkenal Korea untuk memikat turis. Dan, foto yang dipajang sebagian selebritas laki-laki berwajah putih dan licin seperti porselen.

Sebagian pebisnis kosmetik memilih untuk menggarap pasar kosmetik langsung di negara-negara penggemar K-Pop dan drama Korea. Salah seorang di antaranya adalah Jeon Byung-sun, pemilik kosmetik bermerek BKSOS.

Setahun terakhir, Jeon menggarap pasar Vietnam, Indonesia, Tiongkok, dan Filipina. Namun, semua penjualan masih dilakukan secara online. ”Di Korea, persaingan di industri kosmetik sudah sesak. Makanya, saya mengincar pasar di negara lain yang mengenal K-Pop,” ujar Jeon.

Booming karena K-Pop

Direktur Rumah Sakit Bedah Plastik BK Dr Shin Yong-ho (51), mengaku telah menekuni bedah plastik sejak 1993. Namun, katanya, industri bedah plastik baru benar-benar booming di Korea setelah drama televisi dan musik Korea terkenal di mana-mana.

”Drama Korea, K-Pop membuat bedah plastik populer. Banyak orang datang ke sini minta wajahnya dipoles seperti artis Korea,” ujar Shin.

Dua pemain film Korea yang wajahnya sering dijadikan rujukan pasien adalah Song Hye-gyo, pemain serial drama televisi Winter Sonata, dan Jun Ji-hyun, pemain film A Lover from The Star. Penyanyi idola yang wajahnya banyak ditiru pasien adalah anggota girl band 3rd Generation, yakni Yuna, Jessica, dan Tiffany.

Untuk ”bermetamorfosis” seperti artis Korea, banyak pasien yang menjalani operasi kelopak mata, hidung, dahi, alis, pinggul, dagu, rahang, gigi, dan sebagainya. Shin tidak bersedia merinci biaya operasi, tetapi operasi termurah seperti memperindah alis dan kelopak mata setidaknya butuh 2.000 dollar AS.

Shin mengatakan, pasiennya bukan hanya orang Korea, melainkan juga pasien dari negara-negara lain tempat K-Pop dan K-Drama meledak, seperti Jepang, Indonesia, Thailand, Vietnam, dan Singapura. Untuk melayani mereka, BK menyediakan layanan konsultasi dalam delapan bahasa, antara lain Korea, Inggris, Jepang, Indonesia, Mongolia, dan Thailand.

CATATAN:
Tulisan ini merupakan cuplikan dari tulisan utuh di Harian Kompas edisi Sabtu (27/9/2014) berjudul "Poleslah Wajah hingga ke Korea" karya Budi Suwarna dan Hamzirwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com