Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Pesan Terselubung di Balik “Listening To”

Kompas.com - 01/10/2014, 07:00 WIB
Kontributor Female, Agustina

Penulis

KOMPAS.com – Ada alasan mengapa seseorang memiliki lagu favorit, ada pesan yang tersimpan dari pilihan lagu yang didengarkan seseorang. Rasanya, teori tersebut ada benarnya. Tak bisa dimungkiri bahwa manusia zaman sekarang acapkali merasa terkoneksi begitu mendalam dengan lagu pilihan yang sesuai suasana hati. Terutama saat mereka sedang merasa sedih.

Dua orang peneliti, Annemieke Van den Tol dan Jane Edwards, penasaran mengapa kala galau atau sedih, banyak orang yang mendengarkan lagu-lagu yang justru membuat mereka merasa lebih terpuruk.  

Mereka menemukan tiga alasan yang membuat orang tetap memilih lagu balada dengan lirik menyayat hati saat perasaan mereka tengah sedih.

Pertama, saat  sedang resah dan galau, secara alamiah seseorang mencari “pegangan” untuk menenangkan perasaan yang tengah terombang-ambing. Biasanya, lirik-lirik pada lagu balada dapat mengidentifikasikan emosi yang mereka rasakan. Selain itu, juga  mengandung pesan yang dapat menguatkan hati yang tengah hancur.

Kedua, sebelum seseorang mengakui pada diri sendiri mengenai kegagalan yang mereka alami, biasanya lagu balada menjadi distraksi untuk kemudian membantu mereka dalam mengidentifikasikn perasaan mereka.  Menurut penelitian lagu sedih dengan lirik menyentuh memang lebih laris dibandingkan jenis lainnya.

Namun demikian, menurut Van den Tol, musik balada tidak bisa menyelesaikan masalah secara tuntas yang bergejolak dalam hati. Selain itu, lagu sedih merupakan indikasi dari ketidakmampuan Anda dalam menghadapi persoalan.

Ketiga, sejumlah orang yang menggunakan musik balada untuk “memanggil” kembali memori terindah dan terburuk mereka dengan seseorang. Menurut Edwards, cara ini sebenarnya hanya akan menyakitkan Anda dan sama sekali tidak bisa mengubah keadaan ataupun suasana hati Anda.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com