Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ponsel Pintar, Mendekatkan yang Jauh Menjauhkan yang Dekat

Kompas.com - 08/10/2014, 16:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

KOMPAS.com – Berapa di antara kita yang tidak memiliki smartphone atau ponsel pintar? Sebab, rasa-rasanya, jika melihat perkembangan penjualan gadget di Indonesia, semua orang memiliki ponsel pintar, meski hanya satu.

Kegunaan dari ponsel pintar ini sebenarnya bertujuan untuk memudahkan hidup banyak orang, baik dalam bekerja maupun berkomunikasi dengan orang-orang tercinta. Namun demikian, siapa sangka, ternyata ponsel pintar memiliki efek negatif pada kehidupan sosial Anda. Salah satunya adalah membuat orang-orang di dekat Anda merasa tersisih. Apa pasal?

Gemar bermain dan memeriksa media sosial lewat ponsel pintar disinyalir menjadi kebiasaan yang menyebalkan. Sebab, hal ini membuat orang-orang terdekat merasa keberadaannya seperti tak berarti dan hanya buang-buang waktu.

"Saya pernah mendengar orang tua yang mengeluh anak-anak mereka lebih fokus dengan smartphone dibandingkan berkomunikasi dengan mereka. Saya juga mendengar anak-anak yang berkata, orang tua mereka menginterupsi pembicaraan untuk mengecek pesan masuk, e-mail, atau telepon," ujar psikolog klinis Mary C Lamia, Ph.D.

Lamia mengungkapkan, ketika seseorang tidak memperhatikan Anda karena ia terhubung dengan orang lain lewat ponsel pintar, kondisi ini bisa menganggu emosi yang positif. Beberapa di antaranya adalah koneksi interpersonal yang berantakan dan dapat menciptakan kekecewaan dan frustrasi pada pihak yang terabaikan.  

Kebiasan bolak-balik mengecek ponsel pintar, menurut Lamia, merupakan pantulan kemampuan bersosialisasi yang buruk dan kaku. Dengan terlihat sibuk bersama ponsel pintar, membuat mereka lebih mudah menghindari untuk bertegur sapa atau memulai percakapan.

"Beberapa orang tua mengkhawatirkan kemampuan sosialisasi anak-anak mereka berdasarkan seberapa jarang atau sering mereka berkirim pesan dengan teman-temannya. Saya punya beberapa pasien yang percaya mereka seperti terbuang karena sepertinya mereka adalah satu-satunya orang yang tak punya teman untuk berkirim pesan," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com