Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Ini Janji Akhiri Hidupnya pada 1 November 2014

Kompas.com - 15/10/2014, 15:49 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

KOMPAS.com — Seusai resepsi pernikahan terhelat sempurna, maka impian lain seorang wanita adalah membangun rumah tangga harmonis dan langgeng hingga ajal memisahkan. Namun, hal malang terjadi pada seorang wanita bernama Brittany Maynard (29) asal Amerika Serikat.

Menikah selama satu tahun, Maynard tengah menikmati peran sebagai seorang istri, meskipun sering merasakan sakit kepala berkepanjangan. Kondisi yang mengganggu tersebut membuat Maynard mesti memeriksakan diri secepatnya. Akhirnya, hasil diagnosis menujukkan bahwa dirinya menderita jenis kanker otak agresif.

Tanpa buang-buang waktu, Maynard pun menjalani operasi pengangkatan tumor dan sukses. Walau demikian, tumor itu kembali tumbuh dan bergerak lebih agresif. Dokter mengatakan, harapan hidup Maynard tinggal enam bulan.

Sedih setelah melihat kondisi kesehatan yang semakin memburuk, Maynard pun membuat sebuah keputusan yang sangat berat, yakni berjanji akan mengakhiri hidupnya pada 1 November 2014 mendatang. Cara yang dipilih adalah kombinasi obat resep mematikan yang diperoleh secara resmi dari dokter.

Dalam video yang diunggah di YouTube, Maynard menceritakan keadaan yang diinginkannya pada detik-detik terakhir hidupnya. Tak pelak, video ini pun mengundang air mata siapa pun yang menontonnya. Maynard bicara dengan lirih bahwa, saat itu, dia ingin dikelilingi oleh suami dan anggota keluarga tercintanya.

"Aku ingin dikelilingi keluarga terdekatku. Aku akan meninggal dunia di rumah, di kamar yang kutempati bersama suamiku. Aku ingin suami dan ibu berada di sisiku. Kemudian, aku akan meninggal dunia dengan damai," ujarnya dalam video yang dibuat untuk organisasi Compassion & Choices, lembaga advokasi AS yang berfokus pada tindakan bunuh diri dengan alasan medis.  

Kabar tentang kondisi yang dialami Maynard pun tersebar luas dan menuai banyak dukungan. Namun, tak sedikit yang mengecam dan memberi kritik karena menganggap keputusan itu salah dan ekstrem. Selain itu, mereka mengkhawatirkan bahwa tindakan mengakhiri hidup dengan bantuan dokter ini berpotensi untuk disalahgunakan.

Pada minggu-minggu terakhir hidupnya, Brittany tetap tabah dan berpikiran jernih. Menurut dia, pilihan yang diambilnya ini sangat penting bagi hidupnya, "Ini memberi saya kedamaian di saat-saat yang kacau, yang seharusnya diselimuti ketakutan, ketidakpastian, dan rasa sakit. Sekarang, saya bisa maju pada sisa-sisa hari saya di dunia ini. Saya menghabiskan waktu dengan bepergian menikmati alam bersama orang-orang yang saya cintai," tutur Brittany.

Di Amerika, hanya ada lima negara bagian yang mengesahkan tindakan mengakhiri hidup, yang dilakukan dengan bantuan dokter. Salah satu negara bagian tersebut adalah tempat Maynard bermukim, yaitu Oregon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com