Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Karier di Perancis dan Indonesia Masih Kurang Percaya Diri

Kompas.com - 20/11/2014, 15:30 WIB
Silvita Agmasari

Penulis


KOMPAS.com –
Untuk sebagian besar wanita sadar mode di Tanah Air, tentu pernah membayangkan asyiknya hidup dan bekerja di negara maju, seperti misalnya Perancis. Bisa dibayangkan gedung-gedung kuno yang romantis, busana gaya, dan pria tampan dengan dialek yang membuai pikiran, tentu seluruhnya membuat proses merintis karier terselenggara lebih menyenangkan. Benarkah demikian?

Dalam diskusi bersama lima jurnalis asal Perancis dan jurnalis perempuan Kompas Gramedia Group di Kompas TV, Rabut (19/11/2014) kemarin, ternyata berkarier di Perancis tak seindah yang dibayangkan perempuan Asia.

Acara yang dihelat oleh KBRI ini bertujuan untuk mengetahui gerakan para perempuan dalam pembangunan di Indonesia. Saat itu, masing-masing jurnalis berbagi soal pekerjaan dan jenjang karier, baik di Perancis juga di Indonesia.

Salah seorang jurnalis Perancis bertanya, bagaimana dengan kedudukan perempuan di Indonesia? Apakah kedudukan teratas suatu perusahaan selalu dipegang oleh laki-laki? Lebih banyak karyawan perempuan atau laki-laki di Kompas Gramedia?

Diskusi yang berlangsung bergulir menarik dan informatif. Selain berbagai kisah dan pengalaman, sejumlah anjuran serta masukan positif turut dilontarkan sehingga memberikan berbagai pengetahuan baru yang bermanfaat.

Salah satu hal yang disepakati bersama adalah perempuan karier di Indonesia dan Perancis, umumnya tidak begitu memiliki hasrat mendaki jenjang karier terpuncak. Sebab, keluarga menjadi pertimbangan utama.

Tanpa ragu, perempuan Indonesia dan Perancis, masih menempatkan keluarga sebagai prioritas pertama. Jadi, saat menghadapi pilihan antara karier atau keluarga, maka jawabannya adalah keluarga.

Namun demikian, ada juga wanita yang berhasil menempatip posisi karier tertingga pada perusahaa-perusahaan besar, tapi tetap menyeimbangkan antar waktu berkarier dan untuk keluarga.

Kemudian, seorang jurnalis Perancis mengajukan pertanyaan mengenai apakah jurnalis di Indonesia sulit mendapatkan nara sumber ahli perempuan? Jawabannya adalah iya. Sebab, nyatanya, mencari seorang narasumber ahli berjenis kelamin perempuan bukanlah hal yang mudah. Sejumlah  ahli dan pakar, baik dibidang hukum, gaya hidup, ekonomi, dan sosial memang kebanyakan didominasi oleh jender laki-laki.  Kondisi yang sama juga dialami di Perancis.

Julie Dangelhoff, jurnalis dari stasiun televisi France 24 mengatakan, " Aku pernah bertemu dengan seorang penulis buku perempuan yang menurutku isi bukunya sangat menarik dan dia menguasai bidang tersebut. Ketika aku memintanya untuk menjadi narasumber, si penulis tersebut berkata “Ooh, tapi aku hanya penulis buku, bukan ahli'. Dengan rendah hati dan kurang percaya diri ia berkata seperti itu,".

 Lebih lanjut, Julie menjelaskan hal ini sungguh berbeda dengan laki-laki yang dengan percaya diri untuk mengatakan bahwa dirinya adalah ahli dalam bidang yang digelutinya.

Alhasil, diskusi pun secara tak langsung menyimpulkan bahwa perempuan dari negara maju seperti Perancis dan negara berkembang seperti Indonesia, kaum perempuannya masih merasa belum percaya diri untuk melaju ke depan dengan kepercayaan diri yang optimal.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com