Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengeluaran Negara Bisa Hemat jika Perempuannya Menyusui

Kompas.com - 08/12/2014, 16:12 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

KOMPAS.com -- Memberikan ASI pada bayi, selain bermanfaat untuk kebutuhan gizi dan nutrisi sang buah hati, ternyata juga dapat menghemat anggaran belanja negara sebanyak 40 juta poundsterling atau setara dengan Rp 760 miliar per tahun, setidaknya itulah yang terjadi di Inggris.

Menurut seorang ahli ekonomi kesehatan dari Bruner University di London, penghematan sangat dapat dilakukan oleh sebuah negara apabila para ibu menyusui bayinya. Dalam perhitungannya, jika seorang ibu menyusui anaknya selama tujuh bulan atau lebih, maka negara dapat berhemat sebanyak 31 juta poundstering, sehingga negara bisa menabung sebanyak 11 juta poundsterling. Sebab, menyediakan ASI eksklusif kepada bayi yang baru lahir dapat memberi tambahan tabungan negara sebesar 6 juta poundsterling.

Dr Subesh Pokhrel, Health Economics Research Group di Brunel University, mengatakan, ''Ini bukan untuk membujuk lebih banyak perempuan untuk menyusui. Hal ini untuk meyakinkan para pembuat kebijakan ada pengembalian investasi dalam bantuan awal untuk ibu-ibu yang telah menunjukkan partisipasinya dalam menyusui anak.''

Di Inggris terdapat The National Health Service atau NHS yang merupakan sistem kesehatan yang didanai oleh publik. Sistem ini adalah sistem kesehatan berbayar tertua dan terbesar di dunia, yang memungkinkan warga negara Inggris mendapatkan pelayanan kesehatan mumpuni dari pajak yang dibayarkan.

Dengan menyusui anak dengan ASI, para perempuan di Inggris secara tak langsung dapat memberikan penghematan bagi anggaran NHS tersebut. Berdasarkan data tahun 2013, hanya setengah jumlah perempuan di Inggris yang mau menyusui bayi mereka hingga usia delapan minggu dan masih banyak ibu yang menolak memberikan ASI untuk bayi mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com