Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/02/2015, 11:00 WIB
Kontributor Female, Agustina

Penulis

KOMPAS.com – Berdasarkan data jumlah perceraian yang terjadi dewasa ini, rasanya tak berlebihan jika menyimpulkan bahwa pasangan suami istri zaman dahulu lebih tangguh dalam menyelesaikan konflik  rumahtangga. Apakah ini berarti pasangan suami istri di era modern seperti sekarang lebih cepat putus asa?

Menurut seorang penulis Elliot Katz, pada bukunya yang berjudul Being the Strong Man a Woman Wants, keinginan untuk selalu memperbaiki diri antarpasangan adalah kunci kehangatan rumahtangga

. “Kakekku mengatakan, pria di generasinya selalu belajar menjadi suami yang baik untuk keluarganya. Mereka tertantang untuk menyatukan keluarga dengan cara mendengarkan, bersabar, dan menjadi pemimpin terbaik,” tulis Katz.

Kemudian, Katz menuturkan, dirinya tidak pernah mengerti jalan pikiran wanita. Namun, petuah kakeknya tersebut berhasil mengerucutkan kebingungannya dengan beberapa teori yang ditumpahkan Katz pada buku larisnya tersebut di atas. Berikut uraiannya:

Jadilah pemimpin
Wanita mengagumi pria yang berani berjuang demi cinta dan keutuhan keluarga. Saat suhu rumahtangga sedang panas, Katz mengatakan, pria harus mampu berdiri dan mencari solusi. Sebab, pria yang pasif membuat wanita merasa hilang gairah. “Pria yang tidak memiliki pendirian dan pasif tidak memiliki daya tarik berarti di mata wanita,” ujar Katz.

Jadilah pengambil keputusan
Saat pria menghindar untuk mengambil keputusan, maka mereka hanya menjatuhkan harga diri di depan wanita. Selain terlihat kurang bisa diandalkan, pria yang selalu merasa ragu-ragu, dianggap tidak bertanggung jawab. “Mungkin dengan mengatakan ‘terserah kamu saja’, pria merasa itu sikap bersabar dan mengalah. Sebenarnya ada pesan terselubung, yaitu Anda tidak mau membereskan masalah yang ada. Ini membuat wanita semakin frustrasi,” urainya.

Jadilah pria bertanggung jawab
Kala hubungan berbentur dengan masalah, kumpulkan nyali dan selesaikan! Jangan mengulur-ulur dengan sejumlah argumentasi koson yang hanya akan memperuncing masalah. “Pria harus kuat, Anda diciptakan dengan tubuh yang lebih kuat dibanding wanita karena Anda harus mampu berdiri dan melindungi wanita. Kendalikan emosi dan matangkan strategi untuk mencari solusi,” tegas Katz.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com