KOMPAS.com – Atas nama menciptakan kenangan terindah untuk sang buah hati, banyak orangtua melakukan berbagai hal kreatif, salah satunya yang tengah populer adalah merekam proses persalinan dalam bentuk video.
Untuk sejumlah besar wanita, proses persalinan merupakan momen magis yang penuh keindahan sekaligus relatif menyakitkan. Jadi, tak heran ada yang menginginkan momen tersebut diabadikan dengan baik dan ada pula yang tidak bersedia. Sesungguhnya, apakah merekam proses persalinan terbilang etis atau sebaliknya?
Menurut Shieva Ghofrany, MD, seorang ahli ginekolog di Stamford, Connecticut, Amerika Serikat, mengatakan bahwa proses persalinan bisa menjadi sesuatu yang mengharukan sekaligus menimbulkan trauma pada ibu. Jadi, perlu persetujuan dari pihak istri. Sebab, tidak semua wanita rela perubahan bentuk alat vital mereka menjadi konsumsi keluarga.
“Persetujuan dari pihak rumah sakit juga perlu. Sebab, ada beberapa rumah sakit yang tidak mengizinkan aktivitas apapun di ruang persalinan selain proses melahirkan. Sebab, merekam video saat istri sedang melahirkan bisa mengganggu konsentrasi dokter dan suster,” terang Ghofrany.
Jangankan suami merekam persalinan, Dr Ghofrany mengatakan, ada sejumlah rumah sakit yang bahkan memberlakukan aturan untuk tidak mengizinkan suami untuk berada dalam ruang persalinan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.