Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/02/2015, 21:00 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

KOMPAS.com -Berdasarkan penelitian terbaru, berat badan yang terus bertambah dalam jangka panjang pasca menopause, 33 persen memiliki resiko tinggi terkena kanker payudara. Penelitian yang dipublikasikan oleh jurnal online BMJ Open ini mengatakan bahwa penebalan lemak pada pinggang merupakan tanda yang sangat bahaya. Penelitian ini dilakukan terhadap 93.000 perempuan diatas usia 50 tahun. Mereka diminta memberi tahu ukuran rok yang mereka pakai saat ini, dan saat mereka berusia 20an. Tak lupa informasi rinci seperti faktor reproduksi, dan sejarah keluarga juga ditanyakan.

Ternyata berat badan yang terus bertambah diketahui sebagai salah satu faktor dari kanker payudara. Tetapi penebalan lemak di pinggang ternyata lebih berbahaya lagi. Karena hal tersebut menunjukan adanya tonjolan pada ulu hati. Naiknya satu ukuran pada rok tiap sepuluh tahun, dihubungkan dengan 33 persen resiko terkena kanker, dan naik dua ukuran rok, dalam rentang waktu 10 tahun, berarti resiko kanker payudara bertambah besar lagi. Yakni 77 persen. Para peneliti memperkirakan bahwa dalam lima tahun mendatang, resiko kanker payudara akan terus bertambah. Pinggang yang melebar juga dikaitkan dengan resiko kanker lainnya, termasuk kanker pankreas dan kanker serviks, yang diakibatkan oleh lemak pada ulu hati dimana sangat berbahaya.

Simon Vincent, selaku Assitant Director of Research di Breakthrough Breast Cancer menyatakan "Kita tahu bahwa 40 persen kanker payudara dapat dicegah dengan perubahan gaya hidup sehat seperti rajin berolahraga dan menjaga berat badan. Penelitian ini berkonsentrasi pada cara mudah memantau berat badan dari waktu ke waktu. Perempuan juga lebih mudah mengingat ukuran pinggang mereka saat muda, dari BMI mereka," ujar Vincent. Ia juga menyarankan para perempuan untuk rajin berolahraga. "Di sini, di Breakthrough Breast Cancer, kami mendorong semua perempuan untuk aktif dan mengurangi resiko kanker payudara. Perempuan setidaknya perlu melakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang selama 3,5 jam dalam seminggu," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com