Agar Terhindar dari Niat Jahat Saat Bekenalan "Online"

KOMPAS.com — Munculnya berbagai aplikasi berkenalan baru lewat perangkat mobile atau situs kencan online membuat aktivitas bertemu teman baru lewat dunia maya bukan lagi hal asing. Walau demikian, masih banyak masyarakat Indonesia yang tak mau terburu-buru bertemu dengan teman baru, dan sangat berhati-hati ketika mencari teman baru lewat media sosial digital. Hal ini merupakan hasil temuan dari survei aplikasi berkenalan baru di Indonesia, bernama Paktor.

Lewat survei Paktor yang dilakukan terhadap lebih dari 400 responden dari Jakarta, Jawa, dan Bali, indikator terbesar yang mencerminkan sikap waspada masyarakat Indonesia yakni dengan menjalani obrolan online, setidaknya 30 hari sampai benar-benar bertemu atau bertatap muka langsung. Untuk itu, sangat penting bagi Anda para pengguna aplikasi berkenalan, ataupun situs kencan online, untuk tak tertipu lewat jalinan hubungan di dunia maya. 

Hal pertama yang dapat Anda lakukan adalah dengan menggunakan filter dari menu pengaturan di beberapa aplikasi. Paktor, contohnya, memberikan filter bagi para pengguna untuk memilih teman berdasarkan jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, usia, dan tinggi badan. Selain itu, untuk memiliki akun di Paktor, seseorang perlu melakukan sinkronisasi dengan akun Facebook yang memiliki teman minimal 50 orang untuk menghindari adanya akun palsu. 

Hal selanjutnya yang diperhatikan, jika Anda memutuskan untuk bertemu langsung, pilihlah tempat umum, seperti kafe, restoran, atau mal. Tentunya, tempat yang ramai akan meminimalkan tindak kejahatan. Lewat survei Paktor, faktanya 57 persen orang memilih bertemu di kafe, 48 persen di mal, 33 persen di restoran, 19 persen di kampus atau sekolah, 9 persen di rumah, 5 persen di pub atau bar, 4 persen di kantor, dan 3 persen di hotel. Tak ada salahnya untuk mencoba membuka diri dan bertemu dengan orang baru. Walau demikian, Anda harus selalu waspada dalam taraf yang wajar terhadap teman baru Anda.