Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/02/2015, 11:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Alvin Dwipayana

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masa kehamilan tidak hanya ditandai dengan beragam perubahan dalam tubuh, namun juga mental. Wanita yang sedang hamil kerap kali mengalami depresi, seperti dalam penelitian yang dipublikasikan pada jurnal Lancet Psychiatry dilaporkan terjadi sebelum melahirkan atau disebut depresi postpartum. 

Studi tersebut melibatkan 8.200 responden wanita hamil. Para peneliti menemukan bahwa dua per tiga dari jumlah responden mengalami depresi akut, termasuk di dalamnya adalah sering menangis dan bahkan mempertimbangkan untuk bunuh diri. Perubahan suasana hati dilaporkan mulai terjadi sejak mulai masuknyanya masa kehamilan.

Nah, ada beberapa fakta yang harus diketahui oleh para wanita hamil terkait depresi pada masa kehamilan. Berikut penjelasan rincinya. Pertama, wanita hamil perlu memperhatikan emosi mereka. Menurut Anne Marie Hinrichs, pekerja sosial di Postpartum Pathways di New Jersey, Amerika Serikat, para wanita yang tengah hamil perlu memperhatikan perasaan mereka dengan serius.

"Jika perasaan tidak terasa baik atau sering merasa sedih maupun cemas, sebaiknya bicarakan dengan orang yang dipercaya, seperti misalnya dokter atau terapis," ujar Hinrichs. 

Kedua, harus disadari bahwa depresi bukanlah kesalahan Anda. Robin Muskal PhD, penyuluh depresi postpartum dari New Jersey, wanita hamil beserta pasangannya perlu memahami bahwa mereka tidak perlu menyalahkan diri sendiri atau saling menyalahkan ketika terjadi perubahan mood.

"Perlu disadari, ada banyak faktor yang memicu terjadinya perubahan suasana hati di masa kehamilan. Dari semua faktor tersebut tidak ada yang disebabkan karena sang ibu mengandung," jelas Muskal.

Para wanita hamil yang mengalami depresi pun jangan merasa kesepian dan hanya dirinya yang mengalami depresi. Sebab, menurut Hinrichs, kenyataannya adalah beragam gejala kesehatan mental adalah komplikasi yang umum terjadi di masa kehamilan maupun persalinan.

"Banyak wanita merasa malu untuk meminta bantuan, karena adanya budaya di masa kehamilan dimana wanita harus selalu terlihat bahagia setelah melahirkan. Jika tidak, biasanya orang-orang di sekitarnya sulit untuk memahami," ungkap Hinrichs. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com