Pertama, pori-pori lebar dapat terjadi karena proses facial yang tidak dilakukan dengan benar, khususnya saat proses mengangkat komedo dan membuka pori-pori. "Pastikan staf estetika hanya membersihkan pori-pori yang tersumbat, bukan seluruh pori-pori," ujar Macrene Alexiades-Armenakes MD PhD, dermatolog dari New York, Amerika Serikat.
Bila pori-pori yang tidak perlu dibersihkan ikut terkena proses juga pada saat facial, maka pori-pori tersebut akan melebar secara permanen. "Pori-pori yang tertrauma dapat memicu munculnya jaringan parut yang membuat ceruk lebih dalam ketimbang pori-porinya sendiri," sebut Sonia Batra MD MPH, asisten profesor klinis dermatologi di USC Keck School of Medicine.
Kedua, jerawat yang muncul saat remaja pun membuat pori-pori melebar. Penyebab pori-pori yang membesar adalah kelenjar sebaceous yang melebar tidak pernah mengecil kembali dengan baik, bahkan ketika kulit tidak lagi memproduksi banyak minyak.
"Jika penggunaan perawatan topikal selama tiga bulan kurang membuahkan hasil, terapi foto penyinaran dapat menjadi solusi. Solusi ini akan melakukan penetrasi pada pori-pori selama satu jam, kemudian cahaya biru menyinari pori-pori tersebut selama 10 menit. Sebagian pasien membutuhkan tiga hingga lima sesi. Awalnya, perawatan ini akan membuat kulit terlihat dan terasa seperti terbakar sinar matahari selama beberapa hari," jelas Elizabeth Hale, profesor dermatologi dari New York University Langone Medical Center.
Di samping itu, menutupi pori-pori dengan tata rias pun akan membuatnya semakin lebar. Bedak dapat masuk dan berada di dalam pori-pori selama seharian dan membuat pori-pori terlihat lebih besar. Menurut Alexiades-Armenikas, bedak pun dapat terjebak di dalam pori-pori, yang akibatnya pori-pori akan membesar selamanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.