Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/03/2015, 16:00 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

Sumber Dailymail

KOMPAS.com — Siapa sangka Oghosa Ovienrioba (22), yang memiliki gaya trendi dan bergelar sarjana hukum, ternyata sempat menyimpan sebuah rahasia selama delapan tahun. Semenjak usia 14 tahun, kata Ovienrioba, dia telah kecanduan menonton film porno.

Dalam ruangan yang gelap, Ovienrioba melampiaskan "hobi" tersebut sambil melakukan masturbasi 5-6 kali sehari. Aktivitas ini dilakukan oleh Ovienrioba selama tujuh tahun, semenjak usia 14 tahun hingga 21 tahun.

Kecanduannya ini terus bergulir semakin parah saat dirinya menginjak usia 18 tahun. Ovienrioba mengaku bahwa masa remajanya sering dihabiskan dalam kamar yang gelap untuk menonton film porno sepanjang hari. Jadi, lama waktu menonton film porno yang dihabiskan selama masa remajanya adalah 400 jam.

Sekarang, Ovienrioba menyatakan bahwa dirinya telah "sembuh" dari kecanduan buruknya tersebut. Sadar akan banyaknya jumlah pornografi di luar sana, dia pun tergerak untuk memberikan sebuah intervensi agar para pencandu tersebut segera sadar dan kembali berjalan di setapak hidup yang benar.

Pengakuan Ovienrioba ini dikemas dalam sebuah video yang diunggah pada situs YouTube. Seperti yang diungkapkan olehnya, dia ingin berbagi kisah sekaligus memotivasi para pencandu pornografi untuk segera mencari pertolongan. Video pengakuannya tercarat telah ditonton 800.000 kali.  

"Ketika aku mengunggah video tersebut pada bulan Februari, aku tak menyangka bahwa responsnya akan sangat fenomenal. Aku menerima banyak komentar yang menenangkan hati, dari para perempuan yang telah melalui hal yang sama selama bertahun-tahun," ujar Ovienrioba.

Akses internet yang memudahkan dirinya untuk mengonsumsi dan menonton film porno merupakan cikal bakal dirinya memiliki kebiasaan menonton film-film biru tersebut.

"Ketika awalnya aku menonton, reaksiku adalah terkejut, lalu berubah menjadi kegembiraan," imbuhnya.

Sebenarnya, ketika berusia 18 tahun dan menjalin hubungan dengan seorang pria, Ovienrioba merasa keinginan menonton film porno mulai berkurang. Namun, saat hubungan tersebut gagal di tengah jalan dan dia kembali tanpa pasangan, keinginan menonton film porno kembali menyerang dan kian susah untuk dikendalikan.

"Selama dua sampai tiga tahun, aku menonton film porno seperti kebutuhan sehari-hari, dan dapat melakukan masturbasi lebih dari 6 kali dalam sehari, sampai aku tak melihat orang sebagai orang biasa. Mereka bagaikan obyek seks bagiku," pungkasnya.

Namun, hidupnya mengalami perubahan semenjak para sahabat dekat mencoba memberikan nasihat dan membantunya untuk mendapatkan pertolongan lewat pendekatan agama.

"Aku berbicara kepada sahabatku mengenai kecanduanku, dan itu langkah awal yang sangat melegakan. Sebagai orang yang beragama, kamu harus dapat mengontrol apa yang ada di hatimu lewat apa yang kamu lakukan dan lihat," tutur Ovienrioba.

"Banyak orang yang berpikir bahwa wanita tak mungkin kecanduan pornografi. Tentu saja itu salah. Sebenarnya, hal tersebut adalah masalah bagi kedua jender. Aku harap aku dapat menolong orang di luar sana. Berbicara mengenai masalahmu adalah langkah awal," urainya.

Kini, untuk menghindari dan meredam keinginan menonton film porno, Ovienrioba memilih untuk menghindari buku, lagu, atau film yang mengandung unsur-unsur seksual.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com