Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Berparas Angkuh Lebih Layak Jadi Pemimpin?

Kompas.com - 13/03/2015, 19:00 WIB
Kontributor Female, Agustina

Penulis

Sumber CNN

KOMPAS.com — Seperti kita ketahui bahwa mencapai situasi kesetaraan jender di ranah profesional tak semudah membalikkan telapak tangan. Kenyataannya, sebuah riset terbaru mengungkapkan bahwa proporsi kepemimpinan wanita di Indonesia menurun hingga 20 persen.

Pada sejumlah industri yang terbilang maskulin, sejumlah karyawan wanita memang terbilang sulit untuk mengembangkan karier mereka. Namun, apakah kondisi ini harus menjadi penghalang yang meredam keinginan seorang wanita untuk selangkah lebih maju dari hari kemarin?

Menurut hasil sebuah penelitian, selain kemampuan dan pengetahuan yang luas, ternyata ada faktor lain yang bisa mendongkrak performa kerja.

Penelitian yang dilakukan oleh Technische Universitat Munchent School of Management mengatakan bahwa wanita yang memiliki ekspresi angkuh berpotensi menduduki jabatan strategis di perusahaan tempatnya bekerja. Pasalnya, ekspresi angkuh memberikan kesan seseorang yang tangguh, tegas, dan cerdas.

Alhasil, para peneliti menyarankan para wanita yang berambisi menjadi pemimpin untuk lebih bisa menahan diri terlihat terlalu banyak tertawa dan berguyon di ranah publik.

Isabell Welpe, salah satu peneliti, menyatakan, pemimpin yang baik dan dihargai bawahan wajib memiliki wibawa serta kecakapan dalam menebarkan aura bekerja yang kondusif. Tidak terlalu santai dan tidak terlalu serius.

“Wanita yang berada di puncak kepemimpinan, kami sarankan untuk lebih sering menunjukkan wajah angkuh dan rasa bangga pada pencapaian kerja. Sebab, terlalu ramah pada anak buah bisa menjadi bumerang bagi atasan,” ujar Welpe.

Kemudian, penelitian juga menyebutkan bagaimana pimpinan membawa diri juga menjadi pertimbangan dalam penilaian performa kerja. Sebab, pimpinan yang terlalu emosional dianggap tidak stabil dan berbahaya saat harus berhadapan pada keputusan genting. Sebaliknya, pimpinan yang terlalu ramah dan banyak bercanda dengan bawahan dinilai kurang berwibawa sehingga memengaruhi kinerja anak buah.

Terakhir, hasil penelitian merangkum bahwa karyawan lebih suka memiliki pemimpin pria ketimbang wanita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com