KOMPAS.com – Pada fase akhir momen mengandung dan mulai mendekati masa persalinan, sejumlah ibu hamil tentunya merasakan cemas dan panik akan proses melahirkan sang janin. Setiap ibu tentu menginginkan agar bayi mereka lahir dalam kondisi sehat dan normal.
Menurut para pakar, rasa takut menghadapi proses persalinan bisa menyebabkan segala sesuatunya jadi terasa lebih sulit dan menyeramkan.
Alhasil, banyak ibu yang menjalani dan mengikuti sejumlah mitos yang katanya efektif untuk memperlancar proses persalinan. Salah satunya seks.
Sebenarnya, apakah seks benar-benar bisa mempermudah jalannya proses persalinan? Menurut Hamed Al-Taher, Senior Consultan Obsterician and Gynaecologist, Queen Elizabeth Hospital King’s Lynn, Norfolk, Inggris, mengatakan bahwa sebenarnya tidak ada bukti medis yang secara gamblang menjelaskan kalau seks bisa menginduksi rasa mulas untuk melahirkan. Jadi, kepercayaan terhadap hal tersebut lebih dipandang sebagai mitos ketimbang fakta.
Namun, Dr Al-Taher maklum pada sejumlah ibu hamil yang mengatakan bahwa seks bisa memperlancar proses persalinan. Pasalnya, terdapat tiga kondisi yang menyebabkan ibu hamil jadi lebih mudah saat menjalani tahapan melahirkan bayi.
Pria yang meraih gelar dokter di Cairo University, Egypt, dan Liverpool University ini menguraikan tiga penjelasan media mengapa seks mempermudah persalinan:
Namun, Dr Al-Taher menegaskan bahwa hubungan seks pada ibu hamil boleh dipraktekan selama air ketuban belum pecah. Sebab, saat air ketuban pecah, aktivitas seksual bisa menyebabkan terjadinya infeksi.
Lalu, pada ibu hamil yang mengalami placenta previa yaitu terjadinya kondisi plasenta menempel di bagian bawah rahim sehingga bukan berada pada posisi normal, sebaiknya jangan berpikir untuk bercinta dengan suami menjelang persalinan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.