Kalau Anda pernah memperhatikan, biasanya para keluarga kaya atau para miliarder cenderung memiliki anak laki-laki yang akan meneruskan kekayaan orangtua mereka. Apakah kondisi ini hanya kebetulan atau sudah terbukti secara ilmiah?
Kabarnya, tingkat kekayaan sebuah keluarga akan mempengaruhi jenis kelamin bayi yang akan lahir. Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal PLoS ONE pada tahun 2013 silam menyatakan bahwa pria yang mewarisi harta kekayaan dari keluarganya dan bukan menghimpun kekayaan dari hasil kerja sendiri, cenderung memiliki anak laki-laki.
Para pria yang tidak bekerja sendiri untuk menghimpun kekayaan, diyakini oleh para peneliti memiliki tingkat stres yang lebih rendah ketimbang yang lain. Hal ini berlaku pula bagi istri maupun pasangan mereka. Meski demikian, hal ini masih sebatas teori dan belum dibuktikan efek nyatanya. Para peneliti menyarankan agar pasangan yang merencanakan kelahiran buah hati, untuk melakukan upaya pengurangan stres, seperti mengikuti sesi yoga.
Terkait stres, ternyata kondisi orangtua yang mengalami stres pun diduga mempengaruhi jenis kelamin bayi yang lahir. Sebuah studi yang dilakukan di Yunani pada tahun 2013 silam menemukan bahwa dua tahun setelah gempa bumi yang melanda Pulau Zakynthos, terjadi penurunan jumlah anak laki-laki yang lahir.
Para peneliti berspekulasi bahwa sperma yang membawa kromosom Y yang rapuh tidak dapat bertahan selama periode stres psikologis yang sangat tinggi. Atau, kondisi stres mempengaruhi kadar hormon dalam tubuh ibu dan membuatnya lebih ramah terhadap sperma yang membawa kromosom X.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.