Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/04/2015, 09:00 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

KOMPAS.com – Kondisi pendidikan di Indonesia masih memprihatinkan. Dalam laporan Departeman Pendidikan dan Kebudayaan, setiap menit ada empat anak putus sekolah. Tercatat, sebanyak 1,3 juta anak usia 7-15 tahun terancam putus sekolah.

Education for All Global Monitoring Report yang dirilis Unesco 2011 juga melaporkan bahwa tingginya angka putus sekolah menyebabkan peringkat indeks pembangunan sangat rendah. Saat ini, Indonesia berada di peringkat 69 dari 127 negara dalam Education Development Index.

"Anak-anak Indonesia harus mendapatkan pendidikan yang setara hingga dapat mengejar impiannya," ujar penggagas Gerakan Berbagi, Ina Madjihan.

Ina tak bisa berdiam diri. Walaupun belum punya pengalaman dalam gerakan sosial, Ina nekat menggagas GerakanBerbagi untuk memuluskan niatnya. Tingkat kualitas hidup anak di Indonesia menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan.

Secara finansial, hidup Ina serba berkecukupan. Kegiatan berbagi dimulai sejak lima tahun silam dengan melakukan kegiatan sederhana berupa membagikan nasi bungkus kepada kaum papa di lingkungannya.

Berbagi Lebih Banyak

Seiring berjalannya waktu, gerakan tersebut melahirkan gerakan sosial berskala nasional. Agenda GerakanBerbagi mulai fokus terhadap tingkat kualitas hidup anak Indonesia di tiga bidang yaitu, pangan, kesehatan, dan pendidikan pada rentang usia anak usia dini hingga remaja (0-17 tahun).

Kesedihan dan keprihatinan akan kualitas hidup anak-anak terus membayanginya. Masih terekam jelas di benaknya keceriaan anak-anak Nusa Tenggara Timur (NTT) saat ia bersama GerakanBerbagi melakukan program JejakPulau 2014 lalu.

"JejakPulau adalah program GerakanBerbagi bagi 1000 anak NTT untuk mengedukasi anak-anak akan bahaya malaria di sana," kata Ina.

Cakupan kegiatan lainnya adalah mendukung kegiatan belajar anak-anak Indonesia dalam mendapatkan akses pendidikan yang setara. Selain itu, ada juga program Dondarsiaga, yaitu program dalam memenuhi kebutuhan donor darah bagi yang memerlukan.

“GerakanBerbagi akan mencari orang-orang yang bersedia dan bersiaga menjadi pendonor dengan syarat tertentu,” tuturnya.

Ayo, Ikut Berbagi

Hingga kini, Ina bersama GerakanBerbagi terus melahirkan program untuk menginspirasi masyarakat dan menularkan semangat berbagi. Agar program yang dijalankan tepat sasaran, ia mencari informasi dari teman-teman yang sering terlibat dalam gerakan sosial lalu melakukan survey lapangan.

Saat ini, organisasi sosial yang terdiri dari 60 orang tersebut sedang fokus untuk memberi bantuan pangan dan kesehatan bagi anak-anak berpenyakit kronis dan memiliki cacat ganda. Bantuan diberikan untuk anak-anak pra sejahtera atau ditelantarkan keluarganya hingga mencakup anak-anak terpencil di kawasan timur Indonesia.

"Saya peduli dan akan mengajak Anda untuk ikut peduli melakukan aksi nyata," ajak Ina.

Saat ini GrabTaxi mendukung Ina Madjihan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup anak-anak Indonesia. Dengan menggunakan promo code "INABERBAGI" saat menggunakan GrabTaxi, Anda tak hanya akan mendapatkan potongan sebesar Rp15.000, tapi juga ikut menyumbang Rp2.500 pada organisasi sosial tersebut.

Selain Ina, masih ada 7 perempuan lainnya ikut terlibat dalam kampanye terbaru GrabTaxi ini. Cek di sini untuk mengetahui kisah #WanitaInspiratif selengkapnya. Jangan lupa juga untuk menonton video mereka di sini. Ayo dukung gerakan sosial mereka!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com