Dengan mesin ini, Anda akan dengan mudah membeli produk-produk seperti vibrator, dildo, hingga kondom. Kabarnya, harga produk-produk yang dipasarkan pada mesin penjual tersebut berkisar antara 4 hingga 99 dollar AS atau sekitar Rp 53.000 hingga Rp 1,3 juta. Selain menerima pembayaran secara tunai mesin ini juga menerima penggunaan kartu kredit.
Tentu publik penasaran, apa yang sebenarnya menjadi latar belakang pihak PinkBox dalam menghadirkan mesin penjual alat bantu seks ini. Menurut Timaree Schmit selaku Chief Communications Officer Pinkbox, ada beberapa orang yang tidak ingin terlihat pergi ke toko untuk membeli alat bantu seks. Selain itu, ada pula orang yang tidak sabar membeli secara online karena waktu pengiriman yang cukup lama.
Oleh sebab itu, lanjut Schmit, Pinkbox hadir untuk menjawab kebutuhan konsumen. Adapun produk yang dijual dan penempatan mesin penjual sangat bergantung pada lokasi dan produk apa yang dianggap menarik bagi konsumen. "Kami melacak produk apa yang laku berdasarkan lokasinya, termasuk pula produk yang dianggap kurang menarik," ujar Schmit.
Meskipun demikian, Schmit mengungkapkan masyarakat setempat tidak perlu khawatir mesin ini akan memberikan pengaruh buruk, khususnya bagi anak-anak. Sebab, imbuhnya, mesin penjual alat bantu seks ini tidak akan dijual di lokasi-lokasi yang mudah dijangkau ataupun terlihat oleh anak-anak.
"Orang-orang yang menolak dasar ide penjualan alat bantu seks dengan mesin karena anak-anak mungkin akan melihat, kemungkinan mereka tidak akan menolak. Sebab, lokasi penempatan mesin sebagian besar akan berada di klub-klub malam dan tempat-tempat dimana anak-anak tidak akan mengunjunginya," jelas Schmit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.