Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Waktu yang Tepat untuk Si Sulung Lebih Mandiri?

Kompas.com - 20/07/2015, 13:30 WIB
Kontributor Female, Lusina

Penulis

KOMPAS.com –- Jika bisa, rasanya banyak orangtua yang ingin agar anak-anak mereka tidak cepat tumbuh besar. Rasanya, jika bisa, para orangtua ingin agar anak mereka tetap menjadi anak-anak yang lucu, penurut, dan masih mau bermain bersama mama serta papa.

Namun, kenyataannya, anak tumbuh besar begitu cepat. Mereka memiliki teman dan aktivitas yang mereka anggap lebih menyenangkan ketimbang menghabiskan waktu dengan papa dan mama. Kondisi ini, lebih nyata terlihat pada si sulung yang sekejap waktu telah tumbuh menjadi seorang kakak yang membanggakan.

Sayangnya, si sulung yang memiliki banyak teman, sudah malas bermain-main dengan adiknya. Si sulung ingin melakukan banyak hal seorang diri atau hanya bersama teman-temannya. Sebenarnya, kapan sih waktu yang tepat untuk orangtua memberikan keleluasan untuk si sulung memiliki waktu sendiri dan sedikit kebebasan?

“Anak-anak perlu belajar mengambil keputusan sedini mungkin. Mereka harus dilatih untuk memutuskan apa yang ingin mereka lakukan dan apa yang harus mereka kerjakan saat menghadapi rasa bosan. Nah, salah satu cara melatih terbaik adalah saat mereka berada pada kondisi harus bertanggung jawab pada diri sendiri dan aktivitas yang mereka pilih,” ujar Lenore Skenazy, penulis Free-Range Kids: How to Raise Safe, Self-Reliant Children (Without Going Nuts with Worry).

Kebebasan untuk memilih dan memutuskan, kata Skenazy, memberikan kesempatan melatih kemampuan si sulung dalam menyelesaikan masalah, berkompromi, dan berkomunikasi dengan teman-teman sebaya mereka.

Kemudian, mengenai kapan usia yang tepat bagi si sulung untuk diberi kelonggaraan agar lebih mandiri? Ternyata, menurut Jennifer Vadeboncoeur, Associate Professor di University of British Columbia, yang memiliki konsentrasi pada perkembangan manusia dalam berbudaya dan edukasi, mengatakan bahwa kesiapan seorang anak itu tergantung pada lingkungan keluarga dan sekitar rumah. Selain itu, nilai-nilai sosial dalam keluarga juga mempengaruhi mental dan rasa percaya diri anak dalam beraktivitas mandiri.

Memberikan kepercayaan dan kebebasan untuk mandiri pada si sulung, menurut Vadeboncoeur, bisa dilatih dengan memberikan tanggung jawab mengawasi sang adik.

Skenazy menyarankan para orangtua untuk membiasakan anak lebih mandiri saat mereka memasuki usia sekolah dasar. Misalnya, memberikan kepercayaan pada si sulung untuk bertanggung jawab memelihara hewan peliharaan, mencuci alat makan setelah digunakan, dan menemani adik saat menonton televisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com