Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/08/2015, 09:03 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber bustle.com


KOMPAS.com -
Sifat perfeksionis memang kadang menjadi jawaban ketika Anda ditanya tentang kelemahan Anda pada sebuah wawancara kerja. Namun, dalam kehidupan nyata, sifat perfeksionis memiliki akibat buruk bagi diri Anda. Sebuah studi terbaru menemukan bahwa sifat perfeksionis dapat menyebabkan stres tidak hanya dalam kehidupan pribadi, namun juga kehidupan profesional Anda.

The Society for Personality and Social Psychology melakukan meta-analisis terhadap 43 studi tentang sifat perfeksionisme yang dilakukan dalam dua dekade terakhir. Hasilnya, ditemukan bahwa perfeksionisme diibaratkan dengan dua mata pedang.

Pertama, sifat perfeksionis dapat mendorong seseorang untuk mencapai tujuan hidup dalam cara yang proaktif ketimbang membiarkannya begitu saja. Ini adalah karakteristik yang membuat seseorang merasa lebih bahagia. Meskipun demikian, sifat perfeksionis juga dapat memberikan pengaruh buruk.

Sifat ingin selalu tampil sempurna dapat membuat seseorang cenderung membandingkan diri dengan orang lain, memasang standar-standar yang tidak realistis, dan membuat orang lain merasa kecewa. Sifat perfeksionis akut dapat menyebabkan stres, gangguan kesehatan, dan mengganggu hubungan.

Di dalam pekerjaan, sifat ini juga dapat menyebabkan stres karena seseorang selalu ingin diberikan apresiasi untuk kinerja yang sempurna, yang terkadang faktanya tidak demikian. Oleh sebab itu, ada baiknya Anda menyadari bahwa kegagalan adalah kesempatan untuk belajar. Tujuan yang akan dicapai haruslah realistis sehingga Anda tidak kecewa dan stres saat menghadapi kegagalan.

Ada banyak cara yang dapat Anda lakukan agar Anda tidak terjebak dalam sifat perfeksionis yang mampu membuat Anda stres secara mental. Bila perlu, bertemulah dengan psikolog atau terapis untuk mengatasi sifat perfeksionis yang sudah akut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber bustle.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com