Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amankah Menyantap Daging "Steak" Setengah Matang?

Kompas.com - 30/09/2015, 18:03 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

KOMPAS.com --  Menyantap "steak" tentu terasa amat lezat apabila daging dipanggang dengan tingkat kematangan yang sempurna. Sebagian orang lebih memilih untuk menikmati daging dengan tingkat kematangan penuh atau "well done." Namun, tidak sedikit pula orang yang gemar menyantap daging dengan tingkat kematangan setengah.


Nah, apakah sebenarnya daging steak yang dipanggang  dengan tingkat kematangan medium atau setengah maatang aman untuk disantap? Menurut Budhy Soeryo, Direktur Operasional Outback Steakhouse Indonesia, selama ini ada anggapan di tengah-tengah masyarakat Indonesia bahwa hidangan berbahan dasar daging seperti steak tidak layak dikonsumsi.

"Banyak orang masih menganggap steak tidak baik dikonsumsi di kala dagingnya (masih dalam tingkat kematangan) medium dan harus well done," ujar Budhy pada acara Steakopedia bagi pembaca Kompas Female di Outback Steakhouse, Pondok Indah Mall, Selasa (29/9/2015).

Budhy menjelaskan, pada dasarnya tidak berbahaya mengonsumsi steak dengan daging yang sebagian mentah. Sebab, khususnya daging impor, telah diuji dan diperiksa oleh badan standarisasi di negara asal. Pengujian dan pengecekan tersebut terkait apakah sapi layak potong, tidak mengidap penyakit atau bakteri yang berbahaya bagi manusia. Setelah itu, sebelum daging diolah menjadi hidangan pun dilakukan pemeriksaan ulang.

Menurut Budhy, masakan daging yang menyebabkan berbagai penyakit adalah bumbu tambahan yang dipilih untuk menyantap daging.  Dia mencontohkan, konsumsi daging yang ditambahkan saus sambal, garam, atau bumbu penyedaplah yang membuat seseorang menderita penyakit, seperti misalnya darah tinggi.

Oleh karena itulah, kata Budhy, pandangan tentang konsumsi daging yang diasosiasikan dengan beragam penyakit yang akan diderita kemudian seharusnya dihilangkan. Sebaliknya, kebiasaan menyantap daging dengan kandungan bumbu seperti saus sambal, perisa, mentega, atau garam yang tinggilah yang semestinya dikurangi atau dihilangkan.

"Harusnya dikurangi chilli sauce dan jangan pakai garam. Kalau ditambah butter, chilli sauce, dan garam itulah yang membuat darah tinggi. Daging sendiri tidak mengandung bahan-bahan yang membuat darah tinggi," papar Budhy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com