Tradisi Pernikahan India yang Unik

KOMPAS.com -- Pesta pernikahan di India dipenuhi oleh tradisi dan perayaan yang unik. Tidak cukup hanya sehari, rangkaian perayaan pun digelar dalam beberapa hari dengan jadwal yang cukup padat.

Biasanya tamu yang hadir pun cukup banyak, seperti di Indonesia, tidak semua tamu yang hadir dikenali oleh pengantin pria dan wanita, tamu bisa saja datang dari relasi orang tua atau lingkaran kerabat pengantin.

Adat yang digunakan dalam pernikahan India, biasanya juga merupakan kombinasi antara tradisi agama yang mereka anut yaitu antara lain Hindu, Jains, Sikhs, Islam, dengan tradisi keluarga.

Sebelum hari pernikahan, ada ritual sebelum pernikahan yang harus dijalani. Ritual tersebut berlangsung selama beberapa hari.

Ritual yang utama adalah pithi yang melambangkan keberuntungan. Dilakukan secara terpisah di kediaman masing-masing pria dan wanita. Ini adalah tradisi mengolesi pasta yang terbuat dari turmerik, tepung dan air mawar di kulit calon pengantin.

Ritual kedua adalah mehndi yang dilakukan oleh keluarga calon pengantin wanita, yaitu dengan melukis henna di tangan yang melambangkan kebahagiaan, kecantikan, dan spiritualitas.

Upacara pernikahan utama, melibatkan ritual keagamaan yang sakral, dimulai dengan kedatangan pengantin pria yang ditemani oleh keluarga dan rekannya.

Ritual ini disebut baraat, di mana semua keluarga menyanyi diiringi musik. Lalu, ibu pengantin wanita akan menyambut pengantin pria dengan ritual yang disebut milni, mendampinginya ke mandap, altar dengan kanopi yang merepresentasikan rumah baru bagi pengantin.

Dalam balutan busana pengantin yang memukau, pengantin lalu berdoa pada Ganesh, sebelum akhirnya pengantin wanita hadir ditemani paman dan bibinya.Ritual tersebut dinamakan Kanya Aagaman.

Lalu, pengantin saling bertukar bunga, atau disebut Jai Mala, dan dilanjutkan dengan Kanyadaan dan Hasta Melap dimana ayah dari pengantin wanita menyiram air suci di tangan pengantin.

Agni atau api di ritual Vivah Havan dihidupkan, lalu pengantin berjalan mengelilingi api suci sebanyak tujuh kali, sambil mengucap janji setia. (Aulia Fitrisari)