KOMPAS.com — Makau adalah salah satu kota judi yang glamor dan terbesar di dunia.
Kemegahan Makau, yang menarik perhatian banyak orang untuk berjudi atau sekadar berwisata, lahir dari tangan dingin seorang pengusaha besar bernama Stanley Ho.
Ho merupakan seorang miliarder yang membangun Makau setelah mendapatkan hak monopoli membangun kasino dari Pemerintah China. Hak monopoli tersebut menjadi miliknya selama 40 tahun.
Modal Ho dalam membangun Makau dan belasan kasino milik sendiri berasal dari modal pribadi yang dia dapatkan lewat warisan kekayaan keluarga.
Perlu Anda ketahui, selain memiliki belasan kasino, Ho juga memiliki perusahaan di bidang hiburan, di bidang pariwisata, pacuan kuda, dan transportasi.
Menurut Forbes, jumlah kekayaan pribadi Ho mencapai 4,8 miliar dollar AS atau setara Rp 67 triliun.
Kini, Ho, yang berusia 94 tahun, telah renta dan hidup tenang dengan kekayaannya dalam kondisi stroke.
Lalu, siapa yang menjalani dan menikmati kekayaan dari kerja keras Ho?
Tentu saja, 17 anak Ho dari empat istrinya yang meneruskan kerajaannya di Makau dan sejumlah perusahaan lain yang tersebar di daratan Hongkong.
Anak paling tua Ho, dari istri pertama, berusia 69 tahun. Sementara itu, anak paling muda, dari istri keempat, berusia 17 tahun.
Ketika sang miliarder mengalami stroke dan kelumpuhan tubuh, mayoritas seluruh kendali perusahaan diteruskan oleh anak pertama Ho dari istri pertama.
Tidak ada informasi mengenai anak-anak dari istri pertamanya tersebut. Tampaknya, mereka lebih menikmati hidup dengan menjalani bisnis tanpa sorotan media.
Kondisi itu berbeda dengan anak-anak dari istri Ho yang kedua, ketiga, dan keempat.
Anak-anak dari istri kedua Ho
Pansy Ho (53), anak tertua dari istri kedua Ho, menduduki posisi sebagai seorang co-chair di MGM China dan managing director dari salah satu perusahaan terbesar Ho, yakni Shun Tak Holdings and the Sociedade de Turismo e Diversoes de Makau.