Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Zamannya... “Gadget" Jadi Teman Bermain dan Belajar Anak!

Kompas.com - 27/07/2016, 11:59 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

KOMPAS.com - Semula bersikap agak keras, American Academy of Pediatrics (AAP) kini mulai melunak dan menyebut bahwa gadget baik bagi awal pertumbuhan anak. Ada apa?

Perubahan sikap ini didasarkan pada hasil pertemuan para pendidik, dokter anak, ahli saraf, peneliti media, dan ahli sosial, yang terjadi pada Mei 2015.

Dalam acara “Growing Up Digital: Media Research Symposium” itu, para ahli berbagi pandangan mereka tentang beberapa manfaat dan bagaimana anak-anak bisa tertarik dengan perangkat-perangkat canggih itu pada saat usia mereka masih sangat muda.

Beberapa gadget yang menjadi perhatian tidak hanya berlaku untuk smartphone dan tablet tetapi juga komputer secara umum.

Sebelumnya, pada 2013, AAP menganjurkan para orangtua menjauhkan gadget dari jangkauan anak-anak di bawah dua tahun.

Mereka juga menyarankan agar menjauhkan televisi dan jaringan internet dari kamar si kecil seperti ditulis Jordan Saphiro—penulis pendidikan global—pada Forbes, Rabu (30/9/2015).

Namun, pada hari ini—setelah dihadapkan pada populasi anak-anak dan orang dewasa yang sangat tergantung pada perangkat teknologi—AAP tampaknya lebih menerima bahwa jika ditangani dengan benar, perangkat-perangkat tersebut akan memberi dampak baik yang besar terhadap pertumbuhan anak.

Bikin anteng

Sependapat dengan AAP, psikiatri anak dan remaja Victor Fornari mengungkapkan, saat ini teknologi sudah berganti fungsi selaiknya pengasuh anak.

Thinkstock Ilustrasi anak main gadget.
“Orangtua bisa melakukan banyak hal lain saat anak-anaknya asyik bermain gadget,” ujar Fornari seperti dilansir oleh Healthday, Jumat (10/6/2016).

Maka dari itu, kata Forneri, tak heran kalau banyak orangtua yang membolehkan atau bahkan memberi anak-anaknya tablet sebagai alat untuk membuat anak-anaknya anteng.

Di Amerika Serikat, seperti dilaporkan Dailymail pada 2013, disebutkan 29 persen pengguna gadget seperti tablet adalah balita. Lalu, 70 persen anak-anak usia sekolah dasar juga sudah paham dan menguasai gadget berteknologi itu.

Mengejutkan, bukan, saat mengetahui bayi umur dua tahun sudah terbiasa bermain perangkat itu?

Nah, Indonesia saat ini kurang lebih menghadapi kenyataan yang sama. Namun, seperti yang sudah diterangkan, akan sulit menghindari kehadiran perangkat dari proses modernisasi itu.

Maka dari itu, AAP merevisi aturan singgungan teknologi pada anak. Saat ini mereka mengatakan bahwa media berteknologi adalah salah satu alternatif lingkungan bagi anak.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com