Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/08/2016, 15:15 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

 

KOMPAS.com -- Pernahkah Anda mendengar sindrom anak tengah'?

Banyak orang beranggapan bahwa anak tengah merupakan anak yang kurang kasih sayang orangtua.

Pasalnya, anak tengah terjepit di antara kakak sulung dan adik bungsu yang sehingga mereka harus selalu menerima ketika dinomorduakan.

Namun, sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa anak tengah dapat mengembangkan kepribadiannya sampai dengan membantu mereka berhasil dalam pekerjaan dan hubungan, bahkan lebih baik dari kakak dan adiknya.

Berikut ini merupakan keunggulan pada diri anak tengah:

Anak tengah adalah pemain dalam tim

Kenyataannya adalah sejak mereka terlahir ke dunia, anak tengah sudah harus berbagi kasih sayang dengan saudara lainnya sehingga mereka tidak bisa menjadi pusat perhatian orangtua.

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam The Journal of Genetic Psychology mengatakan bahwa kondisi ini menyebabkan anak tengah cenderung lebih baik beradaptasi dalam situasi kelompok daripada saudara-saudara mereka.

Anak tengah adalah sahabat yang baik

Anak tengah jarang menerima perhatian lebih dari keluarga terdekat, maka mereka cenderung untuk mencari hubungan yang kuat di tempat lain.

“Sebagai anak tengah, Anda akan lebih sering memilih lingkaran pertemanan yang intim untuk mewakili keluarga,” kata seorang pakar perilaku dan pola asuh, Gail Gross, PhD.

Oleh karena itu, anak tengah cenderung menjadi sahabat yang baik dan setia terhadap teman-temannya.

Anak tengah memiliki ego yang kecil

Mereka cenderung merasa rendah diri dibanding saudara-saudara mereka karena kurangnya perhatian di rumah. Mungkin saja orang lain melihat itu  seperti kelemahan, di sisi lain hal ini bisa menjadi kekuatan tersendiri.

Sebab, mereka memiliki ego yang kecil sehingga mampu berkompromi dengan orang lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com