Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Kehilangan Orangtua Picu Remaja Merokok dan Minum Alkohol

Kompas.com - 29/10/2016, 13:02 WIB
Kontributor Lifestyle, Usihana

Penulis

KOMPAS.com – Perceraian, perpisahan, dan kematian orangtua menghadirkan luka yang berujung trauma emosional pada anak-anak.

Pernyataan tersebut berasal dari hasil studi yang dipublikasikan oleh jurnal Archives of Disease in Childhood.

Studi yang diproduksi oleh UK Millenium Cohort Study terhaadap 11.000 anak usia remaja yang berlangsung sepanjang tahun 2000 dan 2002, menyimpulkan bahwa anak remaja yang kehilangan orangtua, baik karena perceraian dan kematian, sebelum usia anak mencapai tujuh tahun berpotensi tinggi kecanduan rokok serta minuman keras.

“Remaja atau orang dewasa cenderung melampiaskan stres melalui kebiasaan buruk, beberapa di antaranya adalah merokok dan minum alkohol,” jelas Rebbeca Lacey, penulis dan periset senior dari University College London.

Kondisi ini, imbuh Lacey, biasa terjadi karena kurang perhatian dari orangtua sekaligus rasa rindu pada ayah dan ibu yang hilang atau tak lagi dekat dengan mereka (anak-anak).

Lacey menyarankan agar orangtua tetap memberikan perhatian dan kepedulian penuh terhadap kehidupan anak-anak.

Sebab, anak usia remaja sangat membutuhkan panutan positif sebagai pembimbing hidup untuk melakukan aktivitas yang mengarahkan mereka menuju masa depan yang cerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com