Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Pekerjaan Ini Sebabkan Pria Dianggap Menyeramkan

Kompas.com - 10/11/2016, 21:04 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com -- Walaupun tampan, kaya, dan pintar; tetapi wanita seringkali menolak untuk bertemu kembali dengan pria yang dianggapnya menyeramkan atau aneh.

Mungkin inilah yang disebut sebagai naluri wanita, mereka bisa memutuskan pada pandangan pertama tanpa mengetahui dengan jelas alasannya.

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal New Ideas in Psychology mengungkap sikap-sikap seseorang yang membuat alarm kecemasan dalam otak orang lain berbunyi.

Para peneliti mensurvei 1.341 orang mengenai hal-hal yang mereka anggap aneh dan menyeramkan.

Berikut adalah beberapa hasil penemuannya:

  • Pria lebih sering disebut menyeramkan daripada wanita
  • Wanita lebih sering menganggap ancaman seksual sebagai sesuatu yang menyeramkan
  • Bersikap tidak lazim sering diasosiasikan sebagai ciri-ciri seseorang yang menyeramkan
  • Beberapa hobi dan pekerjaan membuat seseorang dianggap menyeramkan atau aneh

Penasaran dengan pekerjaan yang dimaksud?

Ternyata, banyak orang mengangap pemilik toko permainan seksual, taksidermis (pengrajin yang mengawetkan hewan mati), dan pengelola pemakaman sebagai orang-orang yang menyeramkan.

Lebih menariknya, pekerjaan yang dianggap paling menyeramkan adalah badut.

Hal ini kemungkinan besar disebabkan karena pemberitaan di media massa mengenai remaja-remaja iseng yang berdandan sebagai badut untuk menakut-nakuti orang lain.

Selain itu, para peneliti juga mengompilasikan ciri-ciri orang yang sering dianggap menyeramkan.

  • Bertubuh terlalu kurus
  • Tidak mau memandang mata orang lain
  • Meminta untuk memotret atau meminta foto orang lain
  • Mengamati seseorang sebelum berinteraksi
  • Menanyakan hal-hal pribadi kepada orang yang tak dikenal
  • Menunjukkan terlalu banyak atau terlalu sedikit emosi
  • Berusia lanjut
  • Selalu mengarahkan pembicaraan ke hal-hal yang berbau seksual  
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com