Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/11/2016, 15:30 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

KOMPAS.com -- Belajar seni merupakan salah satu hal terpenting dalam tumbuh kembang anak. Sebab, melalui seni, anak dapat belajar berimajinasi sesuai dengan keinginannya.

Setelah berimajinasi, anak juga bisa mengaplikasikan atau menerapkan imajinasinya ke dalam sebuah karya.

Namun, terkadang orangtua bingung untuk mengarahkan sang anak kala ingin mengembangkan, mengajarkan, atau pun memberikan mereka tambahan pelajaran seni.

Maya Tamara, LRAD, ARAD, Principal/Artistic Director Namarina, menjelaskan cara unik untuk menentukan minat dan bakat anak dalam seni.

“Kalau saya lihat dari perilakunya, dari situ kita bisa menentukan mereka cocok di seni tari, musik, atau gambar,” urainya kepada Kompas.com saat ditemui usai acara Diskusi dan Pementasan Mari Menari di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (17/11/2016).

Dia melanjutkan, jika orangtua melihat bahwa anak tersebut lebih energik, maka sebaiknya dimulai dari seni tari terlebih dahulu.

Lalu, jika anak tersebut tergolong pendiam, Anda bisa mengarahkannya kepada seni musik atau pun gambar.

“Kita belum tahu interest anak di mana, tetapi kadang-kadang anak pendiam bisa saja tampil berbeda dengan aslinya,” ujarnya.

Setelah orangtua mengarahkan minat anak terhadap seni, salah satu hal yang terpenting untuk diajarkan kepada anak adalah untuk kosisten.

“Saya rasa konsisten ini harus dijaga terus, ajarkan mereka tanggung jawab,” tambahnya.

Konsisten yang dimaksudkan adalah ketika anak-anak sudah meminta untuk belajar seni, usahakan mereka bisa menyelesaikannya. Jangan sampai berhenti di tengah jalan.

Tetap arahkan anak dan juga selalu beri mereka semangat agar bisa menghasilkan karya yang yang kelak berguna bagi bangsa Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com