Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pertanyaan Ini Mujarab Hentikan Pertengkaran Pasangan

Kompas.com - 19/11/2016, 20:05 WIB
Kontributor Female, Agustina

Penulis

KOMPAS.com -- Setiap hubungan asmara pasti memliki pasang dan surut. Berbagai rintangan yang terjadi bisa melemahkan atau malah menguatkan hubungan Anda dengan pasangan.

Sebuah studi baru saja mengemukakan bahwa Anda sebaiknya menanyakan dua hal ini saat mengalami pertengkaran dengan pasangan. Selain itu, kedua pertanyaan ini juga dipercaya bisa memperkuat hubungan Anda dan memperkecil konflik yang terjadi.

Pertanyaannya adalah “kemanakah Anda melihat hubungan ini dalam satu tahun ke depan?” dan pertanyaan kedua adalah “bagaimana teman saya bisa melalui masalah ini?”.

Sebuah studi menyarankan Anda menjaga jarak agar dapat menahan emosi saat menghadapi konflik dengan pasangan. Hal ini dapat membantu Anda menyelesaikan permasalahan tersebut dengan cara yang lebih baik dan lebih mudah memaafkan.

Selain itu, studi yang dilakukan oleh Alex Huynh dan Igor Grossmann, PhD, dari Universitas Waterloo, dan Daniel Yang, PhD, dari Yale University, ini juga meneliti manfaat menjaga perspektif masa depan selama bertengkar.

Mereka meminta peserta untuk mengingat pertengkaran yang baru-baru ini terjadi dengan orang yang mereka cintai atau dengan teman dekat mereka.

Kedua kelompok peserta diminta untuk mengingat perasaan mereka tentang konflik yang baru saja terjadi.

Akan tetapi, satu kelompok diarahkan untuk berpikir mengenai perasaan mereka sekarang, sedangkan kelompok lain diarahkan untuk mempertimbangkan bagaimana perasaan mereka mengenai konflik tersebut satu tahun kemudian.

Tim peneliti menemukan bahwa peserta melihat hubungan mereka dengan cara yang lebih positif dan lebih mudah memaafkan ketika membayangkan hubungan satu tahun di masa depan.

Nah, pertanyaannya adalah bagaimana pasangan dapat melihat hubungan mereka di masa depan ketika sedang beragumen?

Dr. Grossmann menyarankan pasangan untuk tidak merasa menjadi korban dalam konflik tersebut.

"Masalah utama di sini adalah saat seseorang sedang kesal atau marah, hal ini membuat membuat kesadaran seseorang berkurang karena ia terlalu memikirkan kondisi pada saat ini,” tambah Dr. Grossmann.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com