Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Laki-laki Suka Main Boneka, Ibu Harus Bagaimana?

Kompas.com - 31/01/2017, 19:06 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com – Di Amerika Serikat,gerakan-gerakan untuk menghapuskan diskriminasi dan stereotip jender sudah mulai disasarkan kepada anak-anak di usia muda. Salah satu caranya adalah dengan menghapuskan batasan jender dalam permainan anak-anak.

Hal ini sangat berkebalikkan dengan di Indonesia dan negara-negara Asia lainnya, di mana orangtua masih khawatir bila anak perempuannya lebih suka bermain mobil-mobilan dan anak laki-lakinya memilih bermain boneka.

Menurut dr Markus Danusantoso, SpA, seorang spesialis perkembangan anak yang ditemui dalam acara peluncuran kampanye Time to Learn & Play oleh ELC beberapa waktu lalu, sebenarnya pemisahan jender pada permainan anak-anak baru dimulai di usia tiga tahun.

“Hal ini bukan berarti satu permainan hanya satu jender dan jender lainnya tidak boleh. Sebab, anak-anak bisa mengambil nilai-nilai feminin dari permainan yang paling maskulin sekalipun,” ucapnya.

Sebagai contoh adalah ketika anak perempuan suka main pistol-pistolan. Orangtua bisa mengajak anak untuk menghias pistol mainan dengan stiker agar tampil lebih cantik.

“Itu kan berarti dia bermain dari sisi femininnya untuk permainan yang sifatnya maskulin,” kata dr Markus.

Lagipula, selama orangtua dapat mendampingi dan mengarahkan anak selama bermain, maka akan ada nilai-nilai yang dapat dipelajari dari segala jenis permainan.

Anak laki-laki yang bermain boneka misalnya, dr Markus berkata bahwa hal ini bisa mengajarkan anak untuk bersikap mandiri, mengancingkan baju sendiri, koordinasi mata dan tangan, hingga berimajinasi dan bercerita.

Kendati demikian, dr Markus juga menambahkan bahwa orangtua Indonesia masih perlu memperkenalkan konsep jender pada anak-anak. Sebab, setiap anak pasti memiliki jendernya masing-masing.

“Kalau di luar negeri seperti Amerika Serikat memang liberal. Namun, Indonesia kan tidak seperti itu,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com