Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spesialis Anak: Orangtua yang Suka Anak Pasif Itu Malas

Kompas.com - 01/02/2017, 14:06 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com -- Tidak sedikit orangtua di Indonesia yang mengeluhkan anak yang aktif dan memuji anak yang pendiam. Namun, seorang spesialis perkembangan anak, dr Markus Danusantoso, SpA, tidak menyetujui hal ini.

“(Pemikiran) itu untuk orangtua yang malas,” ujarnya dalam acara peluncuran kampanye Time to Learn & Play oleh ELC beberapa waktu lalu.

Dia melanjutkan, orangtua yang malas lebih suka anaknya diam saja. Sebaliknya, orangtua yang kreatif akan semakin senang ketika anaknya semakin bisa melakukan banyak hal.

Kendati demikian, dr Markus juga mengingatkan orangtua untuk berhati-hati dengan anak yang cerewet.

“Kalau cerewetnya terarah ya bagus. Namun, kalau anaknya aktif menurut kemauannya sendiri dan tidak bisa diomongin  yaanak tersebut harus diperiksakan ke spesialis anak,” katanya.

Hal ini karena semakin bertambahnya usia, seorang anak seharusnya semakin bisa mendengarkan orangtuanya.

“Jadi artinya, kalau anak aktif gerak itu bagus kalau dia bisa mengerti kondisi lingkungannya,” ucapnya.

Dokter Markus lalu menambahkan bahwa sejak usia tiga bulan sekalipun, anak-anak seharusnya sudah bisa mengerti kapan dia harus diam.

“Dia bisa mengerti loh kalau dengar suara mamanya marah-marah dan melihat saudara-saudaranya diam bahwa kalau dengar suara mamanya begini, maka dia harus ikut diam,” jelas dr Markus.

Seorang anak akan belajar dari pengalaman. Jadi, ketika anak sudah diajari sejak kecil untuk berhenti berbicara atau menangis ketika orangtua mengucapkan kata “diam”, maka dia akan langsung mengerti tanpa perlu dimarahi terlebih dahulu.

Namun, dr Markus juga mengingatkan orangtua untuk tidak mengajari anak dengan nada yang tinggi atau ancaman.

Bukannya mengerti, anak justru akan merasa ketakutan dan hal tersebut sangat dilarang oleh spesialis perkembangan anak ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com