Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pahami Manfaat dan Risiko Investasi

Kompas.com - 26/12/2011, 13:41 WIB

KOMPAS.com - Dalam talkshow "Superwoman Rocks!" bersama Sequislife di Jakarta beberapa waktu lalu, psikolog Alexander Sriewijono, memaparkan sosok superwoman. Yakni para perempuan yang memahami siapa dirinya, perannya, apa yang dilakukannya untuk menjalankan peran tersebut, mengapa ia menjalankannya dan apa hasilnya ke depan. Karakter superwoman melekat dalam setiap peran perempuan, termasuk salah satu perannya sebagai "menteri" keuangan keluarga.

Sebagai "menteri" keuangan di keluarga, seperti apa tujuan finansial yang tentunya sudah Anda diskusikan bersama pasangan? Untuk mencapai tujuan finansial, tak cukup hanya dengan menabung saja. Mengutip pernyataan perencana keuangan Ligwina Hananto, menabung tidak akan cukup karena adanya inflasi. Solusinya adalah investasi dengan mengambil risiko jangka panjang, di atas 10 tahun.

Jika investasi menjadi solusinya, lantas apa pilihan Anda? Investasi logam mulia menjadi pilihan investasi yang makin digemari juga menjadi rekomendasi terutama oleh perencana keuangan. Selain juga investasi reksa dana pendapatan tetap atau reksa dana saham bagi mereka yang tergolong tipe risk taker.

Investasi jangka panjang yang juga bertumbuh adalah unit link. Nah, untuk yang satu ini, banyak persepsi bermunculan. Anda perlu teredukasi, bukan sekadar terinformasi, mengenai unit link ini.

Fibriyani Elastria, Vice President Corporate Branding, Marketing & Communication PT Asuransi Jiwa Sequislife, menyampaikan pandangannya mengenai unit lini, dalam talkshow "Superwoman Rocks!!!" di Largo Cafe, Kemang, Jakarta, beberapa waktu lalu.

"Total permi unit link bertumbuh sepanjang 2006 sampai 2010. Unit link dianggap sebagai investasi sekaligus proteksi yang simpel dan praktis. Meski banyak dipilih karena kepraktisannya, perempuan perlu memahami risiko bukan hanya tahu nilai akhirnya. Saat bertemu agen, perempuan perlu banyak bertanya, minta penjelasan mengenai skenario terburuknya, tahu persis risiko dan manfaatnya," jelas Firbi.

Fibri menambahkan, jika ingin berinvestasi, Anda harus berpikir jangka panjang, minimal lima tahun bahkan hingga 20 tahun. "Jika ingin mendapatkan manfaat dalam satu tahun disarankan tidak berinvestasi," jelasnya.

Sementara jika Anda memilih unit link sebagai investasi plus proteksi, Fibri memberikan sejumlah saran, di antaranya:
* Pilih fund manager yang kredibel.
* Ukur profil risiko Anda, apakah Anda tergolong risk taker atau konvensional?
* Alokasikan dana sesuai profil risiko.
* Berpikir jangka panjang.
* Memahami berbagai kemungkinan yang akan terjadi.

Berpikir ulang
Jika masih meragu untuk berinvestasi unit link, Anda perlu berpikir ulang dan mencari pendapat pembanding. Perencana keuangan Aidil Akbar Madjid mengakui banyak kemudahan yang diberikan oleh investor jika memiliki unit link. Namun keuntungan yang bisa diperoleh relatif kecil. Diakuinya, produk yang masuk kategori advance ini bisa jadi sangat bagus sebagai investasi proteksi. Namun belum tentu cocok dengan setiap orang.

Akbar menyarankan orang dengan penghasilan 2-3 juta per bulan sebaiknya memilih produk investasi lain. Produk investasi seperti emas logam mulia atau deposito lebih tepat. Namun pilihan ini tetap dikembalikan kepada kebutuhan Anda, jangka pendek, menengah, panjang, dan risikonya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com