Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/09/2012, 13:13 WIB

KOMPAS.com - Pasangan boleh saja saling merayu, dengan mengirimkan pesan mesra bahkan "seksi" melalui chatting menggunakan gadget atau dikenal dengan istilah sexting. Cara ini merupakan salah satu strategi yang dilakukan pasangan untuk menjaga hubungan, terutama intimasi. Namun, mengirim pesan "seksi" pada pasangan tak bisa sembarangan.

Sebaiknya perhatikan lagi isi pesan Anda sebelum menekan tombol "kirim" dengan melakukan sejumlah saran dari pakar hubungan, Jen Kirsch berikut ini:

1. Hindari singkatan.
Inti dari sexting untuk pasangan adalah merayu atau memancing hasrat pasangan, jadi ungkapkan dengan kata-kata yang jelas bukan singkatan yang membingungkan saat membacanya. Menggunakan singkatan saat sexting juga menunjukkan Anda malas dan tak bersungguh-sungguh melakukannya. Alhasil, niatan Anda untuk bermesraan juga dianggap tak serius oleh si dia.

2. Gunakan kata yang jelas.
Tujuan sexting adalah untuk menggoda si dia. Jadi, jangan rusak suasana romantis ini dengan menuliskan kata-kata mesra menggunakan kata-kata yang tak jelas maksudnya apalagi berkesan berlebihan. Pilih kata-kata yang jelas, langsung menjelaskan maksud Anda.

3. Playful.
Goda dia dengan kata-kata yang bermakna ganda. Meski Anda dan dia sedang membahas sesuatu di luar konteks seks, namun kaitkan dengan pembahasan yang mengarahkan pikirannya menuju aktivitas seksual. Bermain-mainlah dengan kata-kata yang akan membuat dia ingin segera bertemu Anda.

4. Cek kembali.
Kata-kata yang Anda sampaikan saat chatting sudah sangat menggoda, tapi ada beberapa yang salah tulis. Ini bisa merusak mood. Jadi, sebaiknya cek kembali isi pesan sebelum mengirimkannya.

5. Tidak menyinggung.

Pesan singkat yang Anda kirimkan ke si dia, dengan tujuan menggoda, sebaiknya hanya tentang Anda dan dia. Hati-hatilah menuliskan pesan "seksi", pastikan tidak menyinggung siapa pun. Karena bisa saja pasangan mau pamer ke teman dekatnya isi pesan itu. Kalau sampai menyinggung pihak lain, Anda juga yang repot nantinya.

6. Ada batasan.
Percakapan "seksi" lewat pesan singkat seperti ini bisa saja berbuntut panjang. Anda dan dia terus menerus melakukan sexting. Namun, ketika salah satu mulai berhenti mengirim pesan "seksi" tak perlu mempertanyakannya, apalagi mencari tahu mengapa si dia berhenti melakukan sexting. Jangan terlalu menanggapinya secara serius. Jadikan aktivitas ini sebagai "pemanasan" sebelum melakukan aktivitas seksual yang sebenarnya bersama pasangan.

7. Hapus.

Hapus percakapan Anda dari history di komputer atau gadget Anda. Ini untuk menghindari kemungkinan isi pesan bocor kepada berbagai pihak yang tak ada kaitannya dengan Anda dan dia. Kalau Anda lupa menghapusnya, bisa saja kakak, adik atau siapa pun orang terdekat Anda yang sedang menggunakan komputer membacanya. Selain menghindari malu, menghapus rekaman percakapan juga menghindari kemungkinan penyebarluasan pesan meski hanya dilandasi perilaku iseng semata atau dimanfaatkan pihak tak bertanggung jawab. Anda tentu tak ingin urusan pribadi seperti ini menjadi konsumsi publik, bukan?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com