Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/06/2013, 13:05 WIB

KOMPAS.com - Anda mungkin sudah berusaha mati-matian menjaga pola makan agar berat badan bisa turun, tapi hasilnya nihil. Berat Anda malah naik, atau, mentok di angka tertentu. Apa sih penyebabnya?

Ada beberapa hal yang mungkin menjadi pemicunya, salah satunya karena beberapa makanan yang Anda konsumsi. Penelitian terbaru yang dirilis oleh jurnal Obesity & Weight Loss Therapy mengemukakan adanya korelasi langsung antara intoleransi makanan dengan penambahan berat badan. Nah, kalau Anda mengetahui makanan yang menjadi pemicu penambahan berat badan, atau yang membuat berat susah turun, perjuangan Anda tentu tidak sia-sia.

Para peneliti menilai pengaruh tes sensitivitas makanan IgG dan penghapusan makanan pemicu berikutnya selama 90 hari terhadap komposisi tubuh dan kualitas hidup 120 orang overweight. Hasilnya, responden yang membuang makanan yang menimbulkan reaksi alergi terhadap tubuhnya mengalami pengurangan berat badan, indeks massa tubuh, lingkar pinggang dan pinggung, serta semua indikator kualitas hidup.

"Intoleransi makanan itu topik yang serius, dan sering salah didiagnosa. Saya bertemu berbagai klien yang secara konsisten mengonsumsi makanan yang sehat dan berolahraga secara teratur, tapi masih kesulitan menurunkan lagi beberapa kilogram berat tubuhnya," papar ahli nutrisi Alli Godbold.

Makanan yang sehat seperti selada, ternyata berpotensi menyebabkan reaksi alergi bagi orang yang memiliki intoleransi makanan tersebut. Karena itu, Anda pun perlu mengetahui makanan apa yang menimbulkan reaksi alergi untuk Anda.

Menurut Godbold, intoleransi makanan bisa menyebabkan respons kekebalan dalam tubuh, yang dapat memicu penambahan berat badan atau kesulitan menurunkan berat badan.

"Sistem pencernaan yang stres kurang mampu memproses energi dan nutrisi untuk seluruh tubuh," tambah Dr Gill Hart, Scientific Director di YorkTest. "Juga menjadi kurang mampu menolak penyerbu yang membahayakan, dan kemungkinan lebih rentan terhadap kelainan seperti IBS (irritable bowel syndrome, atau sindroma iritasi usus besar, RED.)."

Begitu respons kekebalan dipicu di dalam tubuh, tubuh seperti dikepung sehingga menimbun persediaan makanan, menyimpan cairan, dan akhirnya meningkatkan berat badan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com