Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/07/2013, 08:35 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis

KOMPAS.com - Ramadhan adalah bulan yang disucikan oleh masyarakat Islam di seluruh dunia. Untuk meramaikan datangnya bulan penuh ampunan ini, setiap negara Islam di Timur Tengah menjalankan tradisi yang unik.

Indonesia, misalnya. Setiap memasuki bulan puasa, banyak pedagang musiman yang muncul dan menjual aneka makanan dan minuman untuk berbuka, seperti kolak, es timun suri, sampai kolak biji salak.

Masyarakat juga punya tradisi untuk membunyikan kentongan dan berkeliling perumahan untuk membangunkan orang saat sahur. Biasanya tradisi ini dilakukan oleh anak-anak kecil. Lalu bagaimana dengan negara lainnya?

1. Mesir
Mesir adalah negara Arab Muslim yang terpadat di kawasan Timur Tengah. Datangnya bulan Ramadhan ini disambut dengan meriah dengan banyak cara. Misalnya dengan menambah waktu berkumpul bersama keluarga dan menambah waktu mengaji, membaca Al Quran, dan datang ke masjid untuk shalat.

Negeri Mesir akan dipenuhi dengan nyala lentera dan lampu di sepanjang jalan dan pasar selama bulan ini. Di pagi hari sebelum shalat subuh, para Musaharati akan membangunkan orang-orang dengan menabuh drum kecil dan bernyanyi. Ini mirip dengan tradisi membangunkan sahur di Indonesia.

Saat sahur, orang Mesir biasanya menyantap Ful Medames atau kacang fava yang disajikan utuh, dikupas, atau dijadikan olesan. Sedangkan saat berbuka mereka biasanya menyantap Koshari (campuran beras, kacang, dan makaroni), Falafels, Basbousah, Konafah, dan Katayef.

Setelah itu, mereka akan melakukan shalat Taraweh dan kembali ke rumah. Namun beberapa orang ada yang tetap terjaga sampai sahur, dan ngobrol atau bermain dengan teman-teman. Ada juga yang mengunjungi bazar atau ke pasar malam Ramadhan.

2. Turki
Sampai saat ini, Turki memiliki populasi sekitar 70 juta jiwa, di mana 98 persennya beragama Islam. Hampir sama seperti tradisi di Indonesia dan Mesir, untuk membangunkan sahur, anak laki-laki akan berkeliling kampung untuk membangunkan orang sahur dengan drum kecil mereka.

Menjelang waktu berbuka, jalanan di Turki penuh sesak dengan orang-orang dan suasana kota yang meriah. Ketika waktu berbuka puasa, lampu menara masjid akan berkedip dan berubah warna jadi hijau.

Untuk berbuka, mereka akan menikmati roti datar yang disebut pide, meze, sup, kebab, pilav (nasi campur sayuran), dan borek (sejenis kue). Biasanya, masing-masing keluarga akan bertukar makanan untuk disantap bersama keluarga mereka masing-masing. Ada juga tradisi untuk berbuka bersama. Ada sebuah tenda yang ditempatkan di beberapa titik di kota yang membagikan makanan gratis untuk masyarakat umum.

3. Iran
Untuk menghormati bulan suci Ramadhan, kedai kopi dan restoran ditutup sementara. Jam kerja pun dikurangi agar kegiatan puasa jadi lebih mudah dijalankan. Karena jam kerja dikurangi, mereka diharapkan bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah dan memperbanyak ibadah.

Di sini, sahur disebut sebagai sahari. Mereka juga mengenal puasa setengah hari yang disebut Kalleh Gonjeshki untuk anak yang belum mencapi usia puber. Ini berarti mereka makan dan minum sampai waktunya shalat dzuhur, kemudian berbuka puasa. Setelah itu mereka akan berpuasa kedua dari dzuhur sampai waktunya berbuka.

4. Tunisia
Sejak awal bulan suci, rumah-rumah di Tunisia didekorasi dengan lampu. Beberapa orang menyumbangkan uang ke masjid untuk mengecat kembali dan menghias masjid dengan lampu.

Masyarakat Tunisia menyebut bulan ini sebagai month of meeting karena semua anggota keluarga berkumpul untuk berbuka puasa.

Di Tunisia, sahur disebut shour dan kebanyakan orang mengonsumsi permen dan makanan manis (untuk meningkatkan energi). Selain itu, banyak orang yang juga mengonsumsi makanan khusus seperti masfouf, susu panas, teh hitam, dan kurma.

Untuk makanan berbuka biasanya disuguhkan empat varian makanan yang terdiri dari sup, salad dan Brik (adonan yang sangat tipis dan diisi dengan campuran kentang, telur, tuna, daging, peterseli, dan rempah-rempah, serta hidangan utama. Sedangkan makanan manis seperti baklawa, dibla, dan harissa disantap sebagai makanan penutup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com